Sabtu, 16 November 2024
3Yoh 5-8.
Mzm 112:1-2.3-4.5-6.
Luk 18:1-8.
SERING kali kita berpikir bahwa menjadi seorang pengikut Yesus berarti selalu datang kepada-Nya hanya untuk mengeluh, meminta, atau merengek atas beban yang kita hadapi.
Namun, Yesus tidak menghendaki kita menjadi umat yang cengeng dan pasif.
Kita diingatkan bahwa kita telah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik oleh-Nya. Tuhan telah memberikan kita kekuatan, hikmat, dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup, bukan untuk lari atau menyerah.
Doa-doa kita tentu penting sebagai bentuk komunikasi dan hubungan kita dengan Tuhan.
Tetapi, mari kita renungkan, apakah selama ini doa-doa kita sekadar menjadi keluhan tanpa ada usaha untuk bertindak?
Apakah kita hanya pasrah dan berharap Tuhan menyelesaikan semuanya tanpa usaha dan perjuangan dari diri kita?
Tuhan menginginkan doa-doa kita menjadi kekuatan yang mendorong kita untuk bergerak, mencari solusi, dan menghadapi masalah dengan kepala tegak, karena Dia berjalan bersama kita.
“Rasanya aku lelah sekali menjalani hidup ini,” kata seorang sahabat.
“Kegagalan datang bertubi-tubi hingga saya terpuruk dalam kehidupan ini. Aku selalu mencari jalan untuk mengetuk pintu kerahiman Ilahi dengan aneka macam doa tanpa henti, tapi sitausi tidak kunjung membaik.
Hidup terasa berat dan sulit jauh dari kata aman dan mudah. Saat-saat ini, aku merasa letih, kecewa, dan hampir menyerah.
Meski samar dalam hatiku, muncul keyakinan ketika aku hampir menyerah, bukankah justru dalam saat-saat seperti inilah aku diundang untuk kembali kepada Tuhan.
Kembali pada-Nya bukan dengan sikap yang pasrah dan lemah, melainkan dengan hati yang terus berharap dan percaya,’ ujarnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.”
Tuhan Yesus menegaskan bahwa doa yang tidak jemu-jemu bukan hanya tentang meminta sesuatu berulang kali, tetapi tentang membangun hubungan yang intim dan setia dengan Tuhan.
Ketika kita berdoa tanpa henti, kita diajak untuk membangun iman yang teguh, yang tidak tergoyahkan oleh situasi dan masalah.
Kita belajar untuk percaya bahwa Tuhan mendengar setiap doa kita, bahkan ketika jawaban-Nya tidak langsung tampak atau sesuai dengan harapan kita.
Yesus memberi kita teladan untuk bertekun dalam doa, karena doa adalah jalan kita untuk bertumbuh, belajar bersabar, dan terus berharap.
Melalui doa yang terus-menerus, kita merasakan kehadiran Tuhan yang menguatkan dan menyertai setiap langkah hidup kita.
Kita diajak untuk tidak hanya meminta, tetapi juga berdiam dalam hadirat-Nya, membuka hati kita kepada-Nya, dan mencari kehendak-Nya yang terbaik dalam hidup kita.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku tetap berdoa meski rasanya lelah atas semua permasalahan hidupku?