Teruslah Menyala Fransiskanku

0
0 views
Ada sukacita Fransiskan dalam setiap perjumpaan (Sr. Andriana FMM)

PATUTLAH kita bersyukur dan bersukacita. Tahun 2024 ini, kita bisa kembali merayakan Pesta Bapa Serafik kita: St. Fransiskus Assisi. Meskipun dirayakan setiap tahun, namun pesta ini selalu membawa pesan yang baru.

Tahun 2024 ini bertepatan dengan 800 tahun stigmata St. Fransiskus Asisi. Para Saudara Saudari Fransiskan yang tergabung dalam Gefrabo (Gerakan Fransiskan Bogor) memilih ingin mendalami bersama tema ini. Didampingi beberapa Saudara OFM.

Di hari pertama Triduum, 1 Oktober 2024, tema yang didalami adalah “Dari Luka Menuju Hidup Baru”. Materi disampaikan oleh Romo Asep Cahyono OFM; diikuti kurang lebih 30 Saudara Saudari Fransiskan secara daring. Di hari ke-2, Romo Asep melanjutkan renungan tentang “Stigmata: Tanda Kasih Pemberian Diri dalam Persaudaraan”.

Sedangkan di hari ke-3, renungan disampaikan oleh Romo Effendi Marut OFM tentang “Anugerah Stigmata dan Tugas Kita Selanjutnya”.

Setelah itu ditutup dengan Upacara Transitus bersama Romo Oki Dwihatmanto OFM.

Mendalami bersama anugerah stigmata St. Fransiskus Assisi. (Sr. Andriana FMM)

Dalam renungan hari ke-3, Romo Fendi OFM mengingatkan pesan Paus Fransiskus, bahwa para Fransiskan perlu bersatu di antara mereka sendiri dan selalu mengampuni sebagai bagian dari misi untuk “memperbaiki” Gereja.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak Perayaan Pesta St. Fransiskus Asisi diadakan di Novisiat Transitus Depok dalam Perayaan Ekaristi. Setelah Perayaan Ekaristi, dilanjutkan dengan acara makan malam bersama dan rekreasi dalam semangat persaudaraan.

Beberapa suster muda FMM menampilkan sebuah drama singkat yang mengisahkan tentang Fransiskus yang menerima anugrah stigmata. Dibawakan dengan sederhana dan dibumbui kekocakan-kekocakan khas FMM yang menimbulkan gelak tawa penonton.

Drama ini mengundang para hadirin Saudara Saudari Fransiskan untuk semakin bangga menjadi Fransiskan, semakin bersatu dengan Fransiskus: memenuhi panggilan Tuhan untuk menghadirkan kasih Tuhan di dunia yang terluka.

Penampilan drama persembahan para Suster Profess Sementara FMM (Sr. Andriana FMM)

Dalam kata pengantar Perayaan Ekaristi, juga disampaikan bahwa stigmata yang diterima Fransiskus menjadi tanda bahwa:

  • Tuhan menyetujui cara hidup Fransiskus.
  • Tuhan mengesahkan cara hidup Fransiskus sesuai dengan kehendak-Nya.

Ini meneguhkan kita berani memulai kembali, merawat luka-luka Kristus dalam diri sesama.

Rasa kagum dan bangga saja tidak cukup untuk mengakhiri perayaan ini. Komitmen untuk setia pada identitas dan kharisma Fransiskan menjadi pendorong untuk menghidupinya dengan lebih tekun dalam hidup sehari-hari.

Kesatuan di antara sesama Saudara Saudari menjadi kekuatan untuk bisa menjaga cahaya bersama dan menerangi yang lain. Selain itu, diperlukan juga momen tersendiri untuk hening bersama Tuhan.

Beberapa suster bersama Pranovis FMM setelah upacara Transitus (Sr. Andriana FMM)

Dalam keheningan di Gunung La Verna, Fransiskus menerima anugerah stigmata.

Semoga kita juga berani untuk masuk dalam keheningan bersama Tuhan agar seperti di La Verna, cahaya itu menerobos memasuki jiwa kita lagi. Membuat kita semakin bersinar sebagai orang-orang beriman dan murid-murid Yesus sebagaimana dikatakan Minister General Br. Massimo Fusarelli OFM.

Semoga semakin menyala sebagai Fransiskan…

Sr. Andriana FMM – Komunitas Emaus FMM Bogor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here