Bacaan 1: Yer 1:17-19
Injil: Mrk 6:17-29
Berbuat baik dan benar lalu disenangi banyak orang itu wajar. Namun adakalanya berbuat baik dan benar malah dimusuhi banyak orang bahkan dibinasakan.
Setahun lalu, seorang ASN di Semarang ditemukan meninggal mengenaskan karena dimutilasi. ASN tersebut diduga merupakan saksi kunci dalam sebuah kasus korupsi yang cukup besar di Semarang. Sebagai saksi kunci maka ia akan mengungkapkan fakta kebenaran dalam kasus tersebut.
Diduga ada seseorang yang tidak senang ASN tersebut bersaksi karena bisa membahayakan dirinya, maka ia dihabisi.
Yohanes Pembaptis menyampaikan kebenaran dan menegur Herodes Antipas karena menikahi Herodias, mantan istri saudara Herodes yaitu Filipus I. Sebab perbuatannya tidak dibenarkan berdasarkan Hukum Taurat (Im 18:16, “ _Janganlah kau singkapkan aurat istri saudaramu laki-laki,karena itu hak saudaramu laki-laki._). Dan lagi, Herodias juga merupakan keponakan Herodes Antipas sendiri (pelanggaran terhadap Im 18:6, 12-13).
“Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”
Yohanes Pembaptis dipenjarakan Herodes oleh karena teguran itu dan kemudian dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya. Kebenaran yang harus dibayar mahal dengan nyawa.
Resiko-resiko semacam ini yang kadang membuat seseorang menjadi takut untuk menyampaikan kebenaran. Kebenaran yang disampaikan bisa membuat pihak lain tidak senang.
Ketakutan semacam ini juga dialami oleh Yeremia saat akan diutus Allah.
Yeremia sungguh menyadari bahwa ia akan mengalami banyak rintangan dan hambatan karena membuat marah raja-raja Yehuda, pemuka-pemuka agama, para imam dan rakyat Israel.
Dan kesusahan itu telah dinubuatkan sendiri oleh-Nya:
“Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau,”. Demikianlah firman-Nya.
Tuhan berjanji selalu menyertai umat-Nya yang setia pada-Nya, di saat sedang mengalami kesusahan.
Pesan hari ini
Biarkan imanmu mengatasi ketakutanmu, tetap taat kehendakNya. Tuhan senantiasa menyertai dan menolongmu.
Tetaplah berbuat kebaikan dan kebenaran meski kadang mendatangkan resiko yang tidak menyenangkan.
“Kebenaran itu sesuatu yang unik, tidak berawal dan berakhir serta tidak memiliki ruang dan waktu.”