Tetap Sabar, Meski Banyak Tantangan dan Godaan

0
411 views
Ilustrasi: Sabar. (Ist)


SAAT Perang Korea sedang berkecamuk, beberapa tentara Amerika dikirim ke Korea Selatan untuk membantu negara tersebut melawan Korea Utara. Para tentara itu kemudian menyewa seorang tukang masak dari Korea untuk membantu menyiapakan keperluan makan mereka.

Tukang masak itu adalah orang yang sangat rajin dan baik hati. Sampai suatu hari timbul niat jahat di hati para tentara Amerika tersebut.

Seorang tentara berkata, “Zaman sekarang ini, masih ada saja orang yang baik seperti dia. Bagaimana kita menguji, apakah Tukang Masak itu benar-benar baik atau sekadar pura-pura saja alias cari muka di depan kita?”

Yang lain lagi berkata, “Ya, aku setuju. Aku sudah tidak sabar lagi melihat responsnya bila sedang marah.”

Malam harinya, mereka sepakat mengambil lem. Lalu mereka merekatkan sandal bakiak tukang masak itu di lantai. Si Tukang Masak tidur pulas di tempat tidurnya, tanpa tahu apa yang sedang dikerjakan oleh para tentara. Pagi harinya, saat bangun ia memasukkan kakinya ke sandal bakiak. Ketika berusaha melangkah, spontan ia terjatuh. Semua tentara yang melihatnya tertawa terbahak-bahak. Si Tukang Masak itu tidak menunjukkan tanda-tanda kemarahan. Malah ia tersenyum dan menyapa,

“Selamat pagi semuanya.”

Kemudian ia mencabut sisa-sisa lem yang melekat di bakiaknya, memakainya lagi dan pergi ke dapur. Ia memasak seperti biasanya. Ia memasak sambil bersiul, tak ada satu kata umpatan pun keluar dari mulutnya. Para tentara terheran-heran dibuatnya.

Seorang tentara berkata, “Masak setelah dikerjai seperti itu, ia tidak marah-marah. Baiklah kalau begitu, besok kita kerjain dia lagi.”

Keesokan harinya, pagi-pagi benar mereka meletakkan sebuah ember kecil berisi air es di atas pintu kamar si tukang masak. Bila pintu kamar itu dibuka, ember akan jatuh tepat di kepalanya. Dan benar saja! Saat Si Tukang Masak hendak keluar, ia membuka pintu kamar dan ember yang berisi air es itu jatuh tepat di kepalanya. Seluruh tubuhnya basah kuyup. Para tentara yang menyaksikan kejadian itu langsung tertawa tanpa henti.

Tukang masak itu hanya tersenyum dan menyapa mereka, “Selamat pagi, Tuan-tuan.”

Lalu ia mengambil handuk, mengelap lantai yang basah, kemudian mengganti pakaiannya dengan yang baru. Ia pergi ke dapur. Lagi-lagi tak ada ekspresi marah di wajahnya. Ia memasak dengan hati yang gembira sambil sesekali mendendangkan sebuah lagu.

Jangan mudah diprovokasi

Hari ini kita diajak untuk tetap setia pada tugas-tugas kita. Meski ada banyak tantangan dan gangguan, kita tetap berkarya menurut profesi kita masing-masing. Janganlah kita terprovokasi oleh hal-hal negatif yang justru mencelakakan diri kita.

Kisah di atas memberi kita inspirasi hari ini, agar kita tetap sabar di kala ada hal-hal yang mengganggu hidup kita. Kebaikan mesti senantiasa dipertahankan dan diperjuangkan oleh setiap orang yang berniat baik untuk memajukan hidup ini. Orang yang tidak sabar itu orang yang mudah terpancing oleh provokasi orang lain.

Mari kita menatap hari yang baru ini dengan suatu kesabaran yang kuat menghadapi berbagai godaan yang menghadang langkah-langkah kaki kita. Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here