FILM The Man from U.N.C.L.E diangkat dari film seri TV zaman dulu, sekitar tahun 60-an. Nuansa tahun 60-an justru memberikan cita rasa klasik dan unik. Film ini memiliki tiga babak yang menarik.
Saling bermusuhan
Babak pertama berisi perang tanding antara CIA dan KGB. Kedatangan agen CIA Napoleon Solo (Henry Cavil) mencari Gaby Teller asal Berlin Timur (Alicia Vikander) mengawali kisah film yang berdurasi 116 menit. Solo meminta bantuan Gaby untuk menemukan keberadaan ayahnya Udo Teller yang terkenal sebagai ilmuwan pengembang uranium dan senjata nuklir. USA memiliki kepentingan untuk mencegah perdagangan senjata nuklir.
Sebagaimana konteks tahun 60-an terjadi perang dingin antara USA dan Uni Soviet, Uni Soviet pun memiliki kepentingan dengan penemuan Teller. Maka KGB mengutus agennya Illya Kuryakin (Armie Hammer) untuk memiliki misi serupa dengan Solo.
Solo dan Kuryakin keduanya adalah agen yang hebat, handal, cerdas, kuat, dan mesin pembunuh. Masing-masing seperti representasi dua lembaga keamanan yang kondang itu. Dalam babak pertama ini duel keduanya ditampilkan.
Saling berkolaborasi
Tanpa dinyana dua organisasi keamanan yang acap kali bermusuhan ternyata untuk kasus ini bergandengan tangan. Bisa Anda bayangkan bagaimana kalau kedua agen ini disatukan, Solo dan Kuryakin?
Keduanya bersama Gaby akan berhadapan dengan Alexander dan Victoria Vinciguerra (Elizabeth Debicki) pasangan kaya raya penganut aliran Nazi yang tinggal di Italia. Pasangan ini sedang mengembangkan usaha senjata nuklir dengan dibungkus perusahan pelayaran dan pengiriman barang. Misi dari Solo, Gaby, dan Kuryakin ialah mendapatkan hasil riset Teller tentang pengembangan uranium dan senjata nuklir dan menggagalkan usaha Vinciguerra.
Babak ini banyak memuat adegan-adegan lucu, trik ala James Bond terhadap wanita, tetapi juga adegan aksi yang menarik. Seperti usaha Solo dan Kuryakin menyusup ke pabrik milik Alexander. Atau trik pencopet Solo untuk menarik hati wanita. Juga kekonyolan Kuryakin yang dikejar anjing penjaga.
Namun harus diacungi jempol kendati semula Gaby, Kuryakin, dan Solo saling keras kepala dan berlawanan, selanjutnya mereka menjadi team yang saling mengisi dan cerdas.
Hingga akhirnya hati nurani ketiganya digetarkan oleh persahabatan dan keprihatinan dunia. Setelah misi nyaris berakhir, baik Solo maupun Kuryakin mendapat pesan dari atasan masing-masing untuk membunuh partnernya dan mengambil hasil riset Teller.
Namun hal itu tidak terjadi karena Solo menyentuh rasa persahabatannya dengan Kuryakin. Ia memberi jam tangan kepada Kuryakin. Jam tangan itu mengingatkan Kuryakin akan ayahnya. Akhirnya mereka malah memusnahkan hasil riset itu daripada USA berperang dengan Uni Soviet.
The UNCLE
Babak ketiga sangat singkat di akhir film ini. Dikisahkan Solo dan Kuryakin telah pensiun dari organisasi mereka. Tetapi kemudian mereka reuni bersama dan bersama dengan Gaby dan Waverly memulai suatu misi baru dengan kode U.N.C.L.E.
U.N.C.L.E. yang merupakan kependekan dari United Network Command for Law and Enforcement merupakan organisasi global yang anggotanya berasal dari beragam negara dan kebudayaan. Ketiga jagoan di ataslah cikal bakal dari organisasi ini.
Catatan akhir
Sebagai hiburan The Man from UNCLE sangat menghibur. Bisa dimaklumi bahwa Ian Fleming ada di belakang penggarapan kisah ini sehingga gaya “James Bond” sangat terasa dalam film yang digarap oleh Warner Bros Pictures. Kolaborasi antara kecerdasan, kekocakan, dan roman merupakan bumbu film ini.
Satu hal yang patut diapresiasi ialah, ketika cerita film seri ini dibuat pada tahun 60an, Ian Fleming, Norman Felton, dan Michael Avallone telah berpikir tentang kerjasama USA dan Uni Soviet untuk menegakkan perdamaian dunia. Padahal waktu itu kedua negara ini adalah musuh bebuyutan. Kehadiran UNCLE pada tahun 60-an sebenarnya mengangkat visi kerjasama lintas negara dan kebudayaan untuk melawan segala serangan perdamaian dunia.
Suatu alasan bagus pula jika film ini kemudian diangkat ke layar lebar, agar tema-tema film tentang negara lawan negara (ex. USA vs Rusia, USA vs Kuba, Korea Utara vs USA) yang bertendensi memecah belah dapat lebih diminimalkan. UNCLE memberi alasan bagus agar semua negara lebih melek kepada organisasi kejahatan internasional yang lebih berbahaya dari sekedar ancaman negara tertentu (semisal ISIS).