Puncta 22.09.23
Jum’at Biasa XXVI
Lukas 8: 1-3
RENDRA adalah penyair ternama yang pernah dimiliki negeri ini. Salah satu karya puisinya yang terkenal adalah Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta.
Banyak karyanya berupa kritik sosial tentang ketidakadilan, penindasan dan kemunafikan.
Saya kutip sebagian syair yang diciptakan Rendra;
Wahai pelacur-pelacur kota Jakarta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kaurela dibikin korban
Sarinah
Katakan kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu
Rendra mengkritik situasi kaum perempuan yang sering jadi korban ketidakadilan. Rendra mengajak mereka untuk bangkit.
The Power of Emak-emak ini sangat luar biasa. Sekali mereka mogok kerja, dunia tidak akan berputar aman. Kaum lelaki akan mati kelimpungan tak berdaya. Jangan remehkan kekuatan para perempuan.
Dalam Injil kaum wanita juga ikut terlibat dalam karya pelayanan Yesus. Setidaknya tiga wanita terkenal yang disebutkan yakni Maria Magdalena, Yohana dan Susana. Masih ada banyak wanita yang tidak disebut namanya. Mungkin itu adalah anda.
Semua orang – tanpa membedakan jenis kelamin – diundang ikut terlibat dalam karya pelayanan Yesus mewartakan Kabar Keselamatan.
Dari dahulu sampai sekarang kaum perempuan sudah banyak terlibat.
Mari kita berkarya mewartakan Injil Sukacita dengan cara dan kemampuan kita. Kita mesti sadar akan tugas perutusan setiap kali kita ikut misa.
“Pergilah, kalian semua diutus.” Sadarkah anda akan tugas perutusan Yesus ini?
Ke Semarang mampir di Kota Lama,
Membeli loenpia sebagai oleh-olehnya.
Kaum wanita adalah roda-roda Gereja,
Seturut teladan Santa Perawan Maria.
Cawas, bersatu dan bergeraklah
Rm. A. Joko Purwanto Pr