- Bacaan 1: Why. 7:2-4,9-14
- Bacaan 2: 1Yoh. 3:1-3
- Injil: Mat. 5:1-12a
Kematian adalah sesuatu yang pasti datang suatu saat, namun orang selalu menghindar saat diajak ngobrol tentang kematian. “Takut!” katanya. Gereja Katolik di bulan November mengajak umat merenungkan kematian dan mendoakan para arwah. Dibuka tanggal 1 November sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus.
Pada dasarnya, arti orang kudus bukanlah hanya mereka yang sudah meninggal dan berkumpul di surga. Namun semua umat katolik (yang masih hidup di dunia) juga disebut sebagai “orang kudus”.
Mengapa demikian?
Umat katolik saat dibaptis mendapatkan pencurahan Roh Kudus. Dan Roh Kudus tidak mungkin tinggal dalam tubuh orang berdosa. Sehingga dengan demikian, orang yang dibaptis telah dikuduskan dan diampuni semua dosa-dosanya sehingga disebut sebagai orang kudus.
Dalam suratnya kepada semua orang yang mengimani Kristus, Santo Yohanes Penginjil mengatakan:
“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”
Karena telah menyucikan diri maka kita menjadi sama seperti Kristus yang kudus dan akan melihat Dia kelak di surga dalam keadaan yang sebenarnya. Sama seperti yang ia tulis dalam Kitab Wahyu, bahwa semua orang kudus akan berkumpul bersama Anak Domba Allah di hadapan takhta-Nya.
“…sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih* dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.”
Mereka adalah “Para Kudus” yang mengenakan “jubah putih” yang berarti mengenakan pakaian rohani yang sudah dibersihkan, disucikan dan menjadi sempurna untuk layak berada di surga.
Untuk mencapai kesempurnaan itu, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita semua “Delapan Sabda Bahagia”. Kristus adalah gambaran inti dari “Sabda Bahagia” tersebut, jadi hidup bersama-Nya berarti hidup bahagia selamanya (kekal) di surga.
Pesan hari ini
Sempurnakan hidupmu sebagai orang katolik yang telah dikuduskan saat pembaptisan oleh pencurahan Roh Kudus, agar bisa berkumpul bersama para kudus di surga.
“Jadikan hati kita selalu damai agar bisa membahagiakan diri kita sendiri serta membahagiakan sesama.”
Puji Tuhan aku , keluargaku menjadi Katholik. Semoga Roh Kudus selalu membimbing ke jalan lurus Katholik.