The Second Wind

0
270 views

Bacaan 1: Kis 4:1-12
Injil: Yoh 21:1-14

FINAL Liga Champion Eropa tahun 1999 mungkin menjadi final terbaik sepanjang masa. Pertandingan kala itu mempertemukan Manchester United dan Bayern Munchen.

Hingga menit 90, Bayern masih unggul 0-1 dan tentu membuat Manchester United sangat tertekan.

Wasit memberikan tambahan waktu atau injuri time selama 3 menit.

Ternyata, 3 menit itu cukup bagi MU untuk membalikkan keadaan.

MU menyamakan ‘score’ menjadi 1-1 lewat Teddy Sheringham memanfaatkan kemelut di muka gawang pada menit ke-90 lewat 36 detik. Ini memberikan second wind bagi MU atau angin kedua (harapan baru).

‘Second wind’ dalam kamus besar Bahasa Indonesia juga berarti pembaharuan. Dan pelatih Ferguson memang melakukan pembaharuan team pada menit ke-80 dengan memasukkan Ole Gunnar Solskjaer. Dialah sang pembawa angin kedua karena menjadi pemain paling merepotkan Bayern.

Akhirnya Solskjaer menjadi penentu sebagai juara lewat golnya pada menit ke-90+2:17. MU menjadi juara Liga Champion 1999 sekaligus meraih Treble Winner.

Para murid mendapatkan ‘second wind’ lewat perjumpaan dengan Tuhan Yesus tiga kali setelah bangkit dari kematian-Nya.

Sebelumnya, mereka hanya berkumpul dan mengunci diri dalam rumah karena ketakutan dikejar-kejar orang-orang Yahudi. Tuhan Yesus membawa pembaharuan dalam perjumpaan dengan mereka.

Mereka lantas berani ‘keluar’ dan mewartakan kebangkitan-Nya, termasuk Petrus saat berkhotbah pada perayaan Pentakosta Yahudi.

Ketika mereka ditangkap oleh para imam kepala dan orang-orang Saduki (tidak percaya kebangkitan orang mati), Petrus pun dengan bimbingan Roh Kudus berani bersaksi di depan mereka.

“…bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati? bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.”

Demikian kesaksiannya.

Terakhir, para murid mendapatkan peneguhan dari Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya, pada pertemuan ketiga di pinggir Danau Tiberias. Meski Ia ditinggalkan saat menjalani kisah sengsara namun Tuhan tidak sedikit pun marah atau dendam.

Tuhan tetap mempercayakan pewartaan kebangkitan-Nya kepada mereka semua termasuk kita pengikut-Nya saat ini.

Pesan hari ini

Dalam keadaan terpuruk, Tuhan senantiasa hadir memberi angin kedua atau ‘second wind’. Meski oleh kejahatan kita, Dia harus mati di kayu salib namun tidak mendendam.

Tuhan tetap mempercayakan pewartaan kebangkitan-Nya kepada kita pengikut-Nya.

“Dalam Kristus ada pengampunan tanpa batas dan kedamaian, datanglah dan percayalah kepada-Nya sebab Kristus yang sudi mengampunimu dari beban dosa. Tetap pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here