Bacaan 1: Dan 7:9-10. 13-14
Bacaan 2: 2Ptr 1:16–19
Injil: Mat 17:1–9
HARI ini, Gereja Katolik merayakan Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Oleh beberapa penafsir, kejadian ini terjadi saat Tuhan Yesus bersama “lingkaran rasul ring-1”, yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes sedang berada di sebuah gunung yang tinggi dan ini diyakini adalah Gunung Tabor sehingga ada yang menyebut sebagai “The Taborian Transfiguration” (Yesus berubah rupa di Gunung Tabor).
Peristiwa ini sungguh istimewa, karena juga dihadiri oleh Musa yang mewakili tradisi Taurat serta Elia sebagai wakil dari para nabi. Sehingga seolah-olah ini sebetulnya adalah “penampakan Tuhan Yesus” yang bangkit dan diletakkan dalam pelayanan Yesus sewaktu masih hidup. Maka Ia berpesan, “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”
Tuhan Yesus seperti mengenakan “Tubuh Mulia-Nya”, serba putih berkilau terang dan wajahnya pun bercahaya bagaikan matahari. Sebuah penampakan mirip seperti dalam penglihatan Daniel, dimana gambaran Yang Maha Tinggi dan kudus juga mengenakan pakaian putih seperti salju.
Suara yang datang dari langit dalam awan-gemawan (tanda kehadiran Allah dalam tradisi Yahudi) semakin menguatkan iman para murid yang mengukuhkan kedudukan Yesus sebagai “Putera Allah” sama seperti saat Ia dibaptis. “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia”, demikian sabda Allah.
Maka dalam kesaksiannya kepada jemaat Gereja Perdana, Petrus meneguhkan bahwa apa yang ia ajarkan tentang Yesus Putera Allah yang akan datang di akhir zaman adalah nyata (akan terjadi). Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya bersama para malaikat (parousia) untuk mengadili setiap orang dari segala bangsa.
Tuhan Yesus telah menerima kuasa sebagai Raja Kekal yang Kerajaan-Nya tidak akan musnah serta tidak terikat oleh ruang dan waktu. Ini sejalan dengan penglihatan Daniel tadi, di mana anak manusia menerima kuasa dan kemuliaan sebagai raja kekal.
Petrus perlu meneguhkan hal ini untuk melawan para pengajar palsu yang mengajarkan bahwa Yesus yang akan datang di akhir jaman adalah omong kosong, sebab ia adalah saksi hidup saat Kristus menerima Kemuliaan-Nya di Gunung Tabor tadi.
Yesus bukanlah cerita legenda rakyat.
Pesan hari ini
Yesus adalah sungguh manusia dan sungguh Allah. Peristiwa “The Taborian Transfiguration” memberi kekuatan iman para murid termasuk saya dan kamu agar saat melihat Yesus dalam kisah sengsara-Nya, iman saya tidak goyah.
Dia akan datang di akhir jaman bersama para malaikat, mengadili setiap orang dari segala bangsa.
Selalu ada mentari baru, setiap pagi. Selalu ada kesempatan baru, tiap hari. Tetap semangat, pakailah maskermu dan jaga jarak
Bersatu Melawan Coronavirus