Bacaan 1: Yl 1:13-15; 2:1-2
Injil: Luk 11:15-26
Saat seorang teman jalan bareng sama mantan pacarnya, secara spontan saya ledek ”Theklek Kecemplung Kalen Tinimbang Golek Aluwung Balen”. Kalimat ini merupakan sebuah pantun Bahasa Jawa yang biasanya digunakan untuk meledek sepasang kekasih yang sudah putus, kemudian rujuk kembali.
Arti pantun tersebut adalah ‘daripada cari pacar baru, mending balikan sama mantan’.
“Theklek kecemplung kalen” sendiri berarti sendal (kayu/ bakiak) yang jatuh ke dalam got.
Tuhan Yesus dalam bacaan injil memberi peringatan keras kepada para pengikut-Nya saat berdebat dengan orang-orang yang menuduh-Nya menggunakan ‘kuasa kegelapan’ dalam setiap mukjizatnya.
Bahaya keras itu adalah kembalinya kuasa kegelapan ke dalam diri seseorang yang telah dibebaskan darinya. Sebab roh jahat itu kembali dengan mengajak gerombolannya, sehingga orang itu tak berdaya dan kembali dikuasai kegelapan.
“Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.”
Maka penting untuk tetap teguh dalam iman Kristus, sebab aman dari gangguan Iblis.
Tuhan Yesus bersabda,
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Dan jika orang tidak terlepas dari kuasa kegelapan maka kengerian telah terbayang saat akhir zaman yang disebut sebagai “Hari Tuhan”.
“Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.”
Siapa yang tidak bersama-Nya akan dimusnahkan, demikian nubuat Nabi Yoel.
Pesan hari ini
Masa lalu biarlah berlalu, masuki kehidupan baru bersama Kristus. Jangan sampai Tuhan Yesus meledekmu,
”Theklek Kecemplung Kalen Tinimbang Golek Aluwung Balen” karena tidak bisa “move on” dari Iblis.
“Hatiku hancur, tapi aku masih sangat mencintaimu. Halah…gombal mukiyo.”