Tidak Ada Kebangkitan Tanpa Salib

0
258 views
Memanggul salib, by Colonial School, abad ke-18.

Sabtu 30 Maret 2024

Hari Sabtu Suci Vigli Paskah – Malam Paskah

Mrk. 16:1-7.

KESEDIHAN dan kebahagiaan merupakan dua hal yang bertolak belakang. Namun, kedua kata ini juga merupakan perasaan-perasaan yang pasti akan dialami dan dilalui oleh seorang manusia. Respon orang terhadap perasaan tersebut tentunya akan berbeda-beda, tergantung pengalaman yang telah dilaluinya.

Terdapat satu film yang menurut saya dapat menggambarkan makna dari kesedihan. Film itu berjudul Inside Out. Di dalamnya ada dua karakter bernama Joy dan Sadness. Joy selalu berpikir bahwa Sadness hanyalah akan membuat segala sesuatu menjadi buruk.

Seharusnya manusia bisa tidak sedih karena segala sesuatu bisa dibuat menyenangkan. Tapi akhirnya Joy sadar bahwa antara joy (kebahagiaan) dan sadness (kesedihan) dapat berjalan beriringan. Suka tidak suka kebahagiaan dan kesedihan adalah satu paket dalam hidup. Tidak akan ada kesenangan tanpa kesedihan.

Dari film ini saya belajar bahwa ketika sedih saya tidak perlu memaksakan untuk senang. Sebab ketika saya mencoba keras untuk senang di saat masih merasa sedih, semua akan percuma. Kesedihan tidak akan hilang begitu saja. Sebaliknya saya akan merasa lebih setelah mengakui kesedihan tersebut.

Menerima kesedihan sebagai bagian dari hidup dan nantinya akan berlalu. Kesedihan atau ketakutan akan kematian, misalnya, adalah sesuatu yang harus diterima sebagai konsekuensi hidup. Nyatanya hidup adalah untuk mati dan kesedihan itu akan selalu ada bahkan terkadang dibutuhkan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut. Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat. Inilah tempat mereka membaringkan Dia.”

Yesus sungguh telah bangkit. Inilah warta malam Paska, malam harapan. Demikianlah pesta Paska menjadi pesta harapan untuk kita semua. Kalvari bukanlah akhir dari nasib kita. Apa pun yang kita derita adalah suatu jalan menuju kepada kejayaan dan kebangkitan. Dalam kesedihan, kesulitan dan penderitaan apa pun juga, kita akan tetap menjadi manusia yang punya harapan, manusia Paska.

Kita merayakan Malam Paska dengan suasana gelap, yang melukiskan kegelapan yang menyelubungi Taman Getsemani dan puncak Kalvari. Ketika lilin Paska dinyalakan, kegelapan itu mulai pelan-pelan disingkirkan. Dan sekarang dalam suasana terang lilin-lilin yang berasal dari lilin Paska, lambang Kristus sendiri, semoga kita semakin sadar bahwa kita sedang merayakan pesta “habis gelap, terbitlah terang”.

Malam ini adalah malam peneguhan untuk setiap harapan yang mulia.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sungguh percaya akan Yesus yang bangkit?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here