Puncta 23 Januari 2025
Kamis Biasa II
Pekan Doa Sedunia
Markus 3:7-12
MANUSIA pada umumnya membutuhkan pengakuan. Ia ingin diakui atau dihargai. Orang belajar dengan keras agar mencapai prestasi tinggi supaya diakui.
Orang juga mengejar kuasa agar bisa diakui. Orang ingin populer, terkenal, agar diakui dan dihargai banyak orang.
Dengan prestasi, kekuasaan dan popularitas orang disanjung dan dipuji di mana-mana. Semua itu tidak salah asal melalui jalan yang benar dan digunakan untuk kebaikan banyak orang.
Sesuatu yang manusiawi bahwa kita semua membutuhkan pujian dan pengakuan.
Tetapi bagi Yesus, bukan itu tujuan sesungguhnya kita diciptakan dan berada di dunia. Yesus sangat populer. Ia dicari banyak orang dari Galilea.
Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Prestasi-Nya diakui banyak orang sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan datang kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
Kuasa-Nya sungguh luar biasa. Tidak hanya manusia, tetapi setan-setan pun tunduk pada-Nya. Mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.”
Namun semua itu tidak ada artinya bagi Yesus. Bukan itu yang dicari. Maka Dia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. Bukan pujian, bukan prestasi, bukan kuasa atau pengakuan yang dikehendaki.
Tetapi setia melaksanakan kehendak Bapa itulah yang dilakukan-Nya. Kalau kita masih berkutat mencari pengakuan diri, ingin dikenal, populer, diakui oleh orang banyak, mengejar pujian, mungkin kita harus bertanya diri.
Inikah tujuan hidup saya? Bahagiakah saya dengan semua itu?
Banyak orang pinter masuk angin,
Banyak orang kaya hidup merana.
Banyak orang bahagia walau miskin,
Bahagia itu tak perlu uang berjuta-juta.
Wonogiri, yang penting sehat bisa bahagia…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr