BISA menjelaskan belum tentu berarti mengerti seluruhnya. Seorang ilmuwan bisa menjelaskan suatu teori.
Apakah dia memahami semua? Bukankah ilmu terus berkembang dan teori selalu diperbarui
Orang Kristen menghadapi yang sama tatkala harus menjelaskan tentang misteri Tritunggal Mahakudus. Dia perlu terus belajar.
Ajaran iman Kristen berdasar pada Kitab Suci. Untuk menjelaskan tentang Tritunggal orang juga perlu mengacu pada Kitab Suci.
Yesus berbicara tentang Bapa, Putera, dan Roh Kudus. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Mat 28: 19)
Dia juga berkata bahwa Dia dan Bapa adalah satu (Yoh 10: 30). Di samping itu, Dia menyebut Roh Kudus yang akan diutus-Nya.
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14: 26)
Memang ada Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Apakah itu berarti Yesus mengajarkan tentang Trinitas?
Konsep itu tidak pernah muncul dalam Kitab Suci.
Pertama kali konsep itu muncul dalam Konsili Nicea pada tahun 325 M. Dirumuskan untuk menjelaskan iman Kristen tentang satunya Allah yang terkait dengan Yesus dan pengalaman akan Roh.
Ajaran tentang Trinitas itu salah satu upaya menjelaskan iman. Seperti semua konsep dan teori terus berkembang, demikian pula konsep tentang Trinitas.
Orang Kristen percaya akan Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Iman itu perlu dijelaskan, tetapi tidak seluruhnya harus dimengerti.
Minggu, 12 Juni 2022
Hari Raya Tritunggal Mahakudus