MERGO adalah salah satu bagian stasi dari Paroki Majenang. Posisinya ada di paling barat Jawa-tengah. Semula, tahun enam puluhan, hanya delapan keluarga menjadi himpunan umat ini. Kini menjadi ratusan warga sebagai kesatuan umat katoli bagian dari Keuskupan Purwokerto. Mayoritas, mereka berasal dari Paroki Klepu Yogyakarta.
Pekan lalu, seorang umat memohon doa, sekaligus syukur. Doa karena anaknya ada yang mau skripsi. Syukur karena beberapa hari yang lalu dia dipanggil tiba-tiba untuk datang ke Kabupaten. Dimohon berpakaian dengan jas berdasi, karena akan dilantik menjadi Kepala Sekolah.
Menjadi seorang Kepala Sekolah biasanya prosesnya agak panjang. Bermula dari penjaringan, dengan mendaftar, lalu tes. Lalu ini, lalu itu. Malah ada yang sampai keluarkan dana siluman puluhan juta untuk dapat jabatan itu.
Tapi umat yang dari Mergo ini tak lewat itu semua. Dia tak bayangkan akan dijadikan Kepala Sekolah. Di antara banyak rekannya yang ingin, malah tak dapat, dia tak punya bayangan malah diberi tugas itu. Orang mengatakan ‘naik pangkat’.
Ini tidak mengherankan sebenarnya, karena umat mergo itu. Yang aslinya dari Paroki Klepu itu, memang saleh hidupnya. Serius dan bertanggungjawab, profesional sebagai seorang pendidik dalam kesehariannya. Dan itu terjadi karena dia seorang beriman, yang berusaha mewujudkan imannya dalam tugas-tugas hidupnya. Juga mengungkapkan imannya dalam doa-doa dan liturgi Gereja. Setiap ada perayaan Ekaristi, dia dan keluarganya, selalu ada.
Jabatan adalah buah dari pelayanan. Seorang pejabat sebenarnya adalah seorang pelayan. Selamat untuk umat katolik, yang bagus dalam menjalankan tugas pelayanannya.
Salam wilujeng rahayu.
–peng-oedoed-bang-jo–