Tidak Melihat, Namun Percaya

0
41 views
Tomas mencucukkan jarinya ke luka Tuhan Yesus

Puncta 3 Juli 2024
Pesta St. Thomas Rasul
Yohanes 20:24-29

HARI ini kita merayakan Pesta St. Thomas, salah satu rasul Yesus. Kendati dia dianggap sebagai seorang yang tidak mudah percaya, tetapi justru dari dialah kita memperoleh pelajaran agar berani percaya walau tidak bisa melihat.

Pada awalnya Thomas tidak hadir, saat Yesus menampakkan diri sesudah bangkit. Maka dia bersumpah kepada teman-temannya, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Thomas tidak percaya tetapi ini juga sebuah prinsip tegas yang berani berbeda dengan teman-temannya. Ia tidak hanya percaya karena omongan orang, tetapi dia ingin percaya dengan dasar kekuatannya sendiri.

Keteguhan prinsip itu ditanggapi oleh Yesus. Ia menampakkan Diri secara langsung kepada Thomas dan memintanya untuk mencucukkan jari ke dalam lambung-Nya. Setelah mengalami dan melihat sendiri, Thomas menyatakan keyakinannya. “Ya Tuhanku dan Allahku.”

Tidak hanya kepada Thomas saja, Yesus menegaskan kepada siapa pun yang percaya. Ia bersabda, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Iman tidak hanya mengandalkan ratio, akal budi saja. Tetapi juga membutuhkan intuisi, perasaan dan hati nurani. Ada pengalaman iman yang tidak melulu mengandalkan panca indera kita.

Kita tidak harus melihat udara untuk percaya bahwa udara itu ada. Kita yakin udara itu ada karena untuk hidup kita sangat membutuhkannya. Begitu pula dengan pengalaman kebangkitan.

Kita percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian, kendati kita tidak melihat langsung seperti Thomas.

Apa yang diyakini para rasul itulah yang kita warisi sampai sekarang. Iman Kristen adalah iman apostolik; iman yang diwariskan dari para rasul.

Apa yang mereka yakini, itulah yang menjadi keyakinan kita sekarang, walau kita tidak melihat peristiwanya.

Sabda Yesus menegaskan bahwa kita boleh berbahagia walau tidak melihat namun kita percaya.

Orang yang belum melihat justru membutuhkan perjuangan keras untuk tetap percaya. Kita harus tetap berjuang agar tetap percaya di tengah segala godaan iman.

Saya akan tetap percaya walau belum melihat Tuhan. Saya percaya suatu saat pasti akan bertemu dengan Tuhan.

Apakah anda percaya bahwa Tuhan ada di tengah-tengah kita walaupun belum pernah melihat-Nya?

Makan pecel dicampur daun pepaya,
Rasanya pahit tapi nikmat aromanya.
Tidak mudah berjuang untuk percaya,
Berbahagialah yang tidak goyah imannya.

Cawas, mari kita tetap percaya
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here