KELUARGA besar Kongregasi Vokasionis (SDV) Vietnam kembali menyambut tiga pemuda lokal asli Vietnam. Ketiga frater muda SDV ini baru saja mengikrarkan kaul pertama mereka dalam Kongregasi Vokasionis.
Nama ketiga pemuda Vietnam tersebut adalah:
- Jhon Baptist Thiên Pháp.
- Josep Tran Minh Tuán.
- Luke A Ngiem.
Mereka mengikrarkan kaul pertama, setelah menjalani masa pendidikan dasar sebagai calon frater SDV di Novisiat selama satu tahun.
Perayaan Ekaristi pengikraran kaul pertama ini dilaksanakan hari Senin, 9 September 2024 di Gereja Paroki Phu Hanh, Ho Chi Minh City, Vietnam. Perayaan ini dipimpin langsung oleh Pater Kasianus Nana SDV selaku Superior Lokal Biara Vokasionis Vietnam.
Prosesi pengikraran kaul pertama tiga frater Vietnam ini dihadiri oleh puluhan imam, biarawan-biarawati, keluarga para yubilaris serta ratusan umat Katolik. Perayaan berlangsung aman dan dimeriahkan oleh suara-suara indah dari kelompok koor Paroki Phu Hanh.
Kemiskinan, Kemurnian, dan Ketaatan sebagai pengikut Kristus
Dalam homilinya, Pater Fabio Hane Seran SVD, misionaris pertama Kongregasi Vokasionis asal Indonesia di Vietnam, mengajak para yubilaris untuk mengikuti Kristus. Dilaksanakan dengan hati yang miskin, taat dan murni.
“Bagi ketiga saudaraku, hari ini adalah hari istimewa bagi kalian. Hari ini kalian mengikrarkan janji untuk mengikuti jejak Yesus Kristus dalam semangat kemiskinan, kemurniaan dan ketaatan,” ungkap pastor misionaris SDV asal Pulau Timor di NTT ini kepada ketiga calon frater SDV Vietnam.
Imam asal Kabupaten Malaka di NTT ini menekankan kembali makna dari kaul kemiskinan, kemurnian dan ketaatan bagi seorang Vokasionis. Ingatlah selalu bahwa para religius Vokasionis memahami kaul kemurnian sebagai anugerah agung dari Alla, yang dipeluk demi Kerajaan Surga.
Sesungguhnya kemurnian membebaskan hati dengan cara yang istimewa, sehingga hati dapat selalu berkobar dengan cinta yang semakin besar kepada Allah dan seluruh umat manusia. “Melalui kaul kemurnian kita dipanggil untuk mengikuti Kristus dengan hati yang tak terbagi,” kata Pater Seran SDV.
Lalu melalui kaul kemiskinan, para Vokasionis diajak:
- Untuk selalu menjaga hati agar bebas dari kesibukan materi yang berlebihan;
- Menghindari mencari kenyamanan;
- Meninggalkan semua yang tidak perlu;
- Menjalani hidup yang sederhana dan penuh kerja keras;
- Membagikan hasil kerja dengan Kongregasi untuk meningkatkan kesejahteraan rekan-rekan sekomunitas sambil menghindari segala bentuk kemewahan dan selalu bermurah hati kepada orang miskin dan yang membutuhkan.
- Sedangkan melalui kaul ketaatan, para Vokasionis diajak untuk belajar dari Kristus sendiri yang taat pada kehendak Bapa-Nya. Wafat Kristus di kayu salib merupakan ungkapan tertinggi dari kesatuan-Nya dengan kehendak Bapa dan kasih-Nya bagi umat manusia.
Pater Fabio mengakhiri homilinya dengan mengajak para yubilaris untuk belajar dari teladan Perawan Maria yang terberkati. Bunda Maria memiliki hati tak terbagi kepada Tuhan, hidup dalam kesederhanaan sebagai seorang hamba dan selalu taat pada Sabda Tuhan.
Terus bertambah
Misi Vokasionis di Vietnam secara resmi baru dibuka tahun 2017. Di tahun awal, hanya ada empat orang calon. Menariknya, sebelum imam Vokasionis menetap di Vietnam, selama beberapa bulan para calon ini didampingi oleh para imam diosesan dari Keuskupan Thanh Hoa (Vietnam Wilayah Utara) yang berdomisili di Ho Chi Minh City.
Ho Chi Minh merupakan kota terbesar di Vietnam Wilayah Selatan. Terletak di bagian selatan negara Vietnam. Dulu kota ini bernama Sai Gon. Ibukota Vietnam Selatan. Tetapi sekal 1 Mei 1975, setelah jatuhnya Vietnam Selatan, Pemerintah Vietnam yang kini berkuasa menggantikan nama kota ini dengan menggunakan nama pemimpin mereka yakni Hồ Chí Minh.
Nama yang resmi sekarang adalah Thành phố (artinya kota) Hồ Chí Minh. Namun, nama lama Sài Gòn atau Saigon masih banyak digunakan oleh orang Vietnam dan ditemukan dalam nama-nama perusahaan atau judul-judul buku.
Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota Vokasionis di Vietnam terus bertambah. Hingga tahun 2024 sudah tercatat ada 24 orang. Dengan rinciannya adalah delapan orang Aspiran, empat orang Postulan dan 12 orang Profes Sementara. Para calon ini didampingi oleh empat orang imam: Pastor Kasianus Nana SDV, Pastor Fabio Hane Seran SDV, Pastor Valentinus Robi SDV, dan Pastor Jerson Balili SDV.
Sekalipun ada banyak tantangan yang dihadapi, tapi kami selalu yakin bahwa Vietnam merupakan salah satu daerah yang memiliki benih panggilan hidup membiara yang subur. Hal ini berjalan bersamaan dengan pertumbuhan iman umat yang makin hidup. Darah para martir Vietnam memberi rabuk kesuburan bagi pertumbuhan iman dan benih panggilan di negara ini.