“mBelik Langgeng.., Uripmu melu langgeng,” seru anak-anak RAK (Republik Anak Kenalan).
Hari Air Sedunia diperingati pada tanggal 22 Maret. Dengan cara khas Kenalan atau anak-anak Republik Anak Kenalan (RAK).
Oleh segenap siswa-siswi SD Kanisius Kenalan, peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan dengan kegiatan bertitel ‘Tilik mBelik’.
Istilah ‘Tilik mBelik’ sendiri merupakan kata yang diambil dari kalimat “niTI mbeLIK BErkahing khaLIK”. Setidaknya, itu bermakna aktivitas memeriksa, menyusuri mata air kecil (mbelik) sebagai berkah dari Sang Pencipta.
Memaknai pentingnya air dalam kehidupan menjadi salah satu tradisi anak-anak RAK. Setidaknya sejak tahun 2012, tradisi ini telah dilakukan.
Aktivitas ini nampak sederhana namun terkandung upaya besar penanaman penghargaan pentingnya air bagi kehidupan.
Terlebih isu tentang air sebagai kebutuhan yang tak terpisahkan dalam kelanjutan hidup manusia dan seluruh makhluk hidup akan selalu hangat diperbincangkan.
Mbelik sebagai sumber air alami
mBelik yang ada di sekitar daerah SDK Kenalan debit mata airnya kian berkurang; kondisinya kurang terawat sehingga menggerakan hati Tim RAK untuk ambil bagian dalam upaya melestarikan sumber air yang ada di sekitar.
Pada tahun 2021 ini, Kegiatan Tilik mBelik telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Maret 2020 di empat mbelik yang terletak di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Magelang.
- MBelik Bajing dan mBelik Ngluwih terletak di daerah administasi Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
- Dua mbelik lainnya mBelik Trucak dan mBelik Kemuning terletak di daerah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Berbekal pedoman protokol kesehatan, kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota RAK kelas 4 dan 5; kemudian dibagi berdasarkan letak administrasi tempat tinggalnya.
Dari 23 anak yang ada, 12 anak di antaranya bertempat tinggal di daerah Kecamatan Borobudur. Sedangkan 11 anak lainnya, lokasi tempat tinggalnya ada di daerah Kecamatan Kalibawang.
Sebagai kontribusi dalam menghadapi pandemi mencegah penyebaran Covid-19, kegiatan ini dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan dan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan di dua lokasi yang berbeda.
Pembelajaran tematik integratif
Gagasan kegiatan Tilik Belik ini merupakan salah satu upaya pembelajaran tematik integratif Tim Pendidikan RAK.
Mata pelajaran yang terkait seperti; IPA, Bahasa Indonesia, IPS, Pertanian, Matematika, Pendidikan Agama dan Keterampilan Musik.
Di setiap mbelik yang dikunjungi, beberapa kegiatan dilaksanakan. Di antaranya:
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan penghormatan Bendera Merah Putih;
- Wawancara pemanfaatan air mbelik;
- Membuat miniatur mbelik;
- Membersihkan dan memunguti sampah di mbelik dan sungai;
- Aktivitas pelajaran mengukur luasan mbelik, tingkat keasaman air;
- Mengukur debit air;
- Menggambar sketsa mbelik;
- Mengidentifikasi tumbuhan penyangga dan kondisi tanah/batu di sekitar mbelik.
Sebagai sekolah Katolik yang berada di kawasan Pegunungan Menoreh, tidak lupa lafal doa ujub syukur dan berkah bagi sesama dipanjatkan.
Setelah kegiatan di mbelik selesai, anak-anak yang telah dibagi tugasnya kemudian pada hari Senin, 21 Maret 2021 diminta melaporkan tugasnya ke kelompoknya dan kemudian dipresentasikan.
Setiap aktivitas di belik merupakan usaha untuk menampilkan cara berbeda dari ungkapan identitas diri seorang anak sekolah di pedesaan.
Aktivitas membersihkan dan memunguti sampah di mbelik adalah salah satu aksi dalam mensyukuri dan melestarikan kreasi Sang Pencipta.
Begitu pula Bendera Merah Putih sebagai lambang negara dibawa dalam perjalanan menuju mbelik satu ke lainnya.
Upacara penghormatan bendera dan menyanyikan lagu nasional menjadi kewajiban yang tak terlupakan.
Penanaman rasa nasionalisme di kalangan anak pedesaan –terlebih anak sekolah– merupakan hal yang wajib bukan saja diperlukan.
Ini dalam rangka mendukung keberlangsungan dan mewujudkan kejayaan negeri tercinta Indonesia.
Selain itu, pengisian lembar kerja mengukur debit air, luas dan volume mbelik, gambar mbelik dan lain-lain menuntut anak untuk menggunakan akal dan caranya dalam menyelesaikan tugas memanfatkan benda yang ada di sekitar.
Sebagai sebuah tradisi, kegiatan ini menjadi salah satu hal yang dinantikan seluruh anak RAK. Mereka mengikuti dan melaksanakan dengan riang seperti khasnya anak pedesaan.
Dapat belajar dengan riang gembira adalah hal yang diidam-idamkan setiap anak sekolah. Semoga setiap hal baik menginspirasi kebaikan.