Bacaan 1: Kis 15:7-21
Injil: Yoh 15:9-11
HAMPIR dua tahun selama pandemi, pola kehidupan berubah. Orang menjadi peduli akan kebersihan dan kesehatan, sesuatu yang mungkin kurang terlihat di masa sebelumnya.
Banyak aturan mulai diterapkan untuk menjaga kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan sebagainya. Banyak tempat umum menutup diri dari pengunjung termasuk mal atau tempat belanja.
Namun di akhir masa pandemi, mal mulai menerima pengunjung kembali, namun dengan persyaratan tertentu. Misalnya, setiap orang yang masuk mall harus memiliki Aplikasi Peduli Lindungi. Setiap kali masuk dan keluar harus melakukan ‘check in dan check out’.
Meski Aplikasi Peduli Lindungi tidak bisa menyatakan kondisi kesehatan seseorang, namun lebih kepada ‘screening’ awal.
Demikian juga saat orang-orang Farisi yang telah menjadi Kristen memaksakan aturan agama Yahudi kepada non Yahudi. Mereka mengatakan bahwa tanpa melaksanakan Taurat, non Yahudi tidak bisa masuk surga atau diselamatkan.
Hal itu dibantah keras oleh Paulus dan Barnabas, bahwa Hukum Taurat bukan ‘tiket ke surga’.
Dalam konsili Yerusalem, diputuskan ada empat aturan bagi non Yahudi sebagai pengganti pelaksanaan Hukum Taurat.
• Tidak makan, makanan yang dipersembahkan kepada berhala-berhala,
• Tidak melakukan percabulan,
• Tidak makan daging binatang yang mati dicekik
• Tidak minum darah.
Namun oleh Yakobus, saudara Yesus, yang saat itu menjabat sebagai Uskup Yerusalem dikatakan bahwa jika mereka melaksanakan empat hal itu bukan berarti otomatis masuk surga.
Namun hanya dikatakan, telah berbuat baik saja.
Satu-satunya tiket ke surga adalah, mengimani Tuhan Yesus Kristus.
“…tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya”
Demikian janji Tuhan Yesus kepada para murid dan semua orang yang mengimani-Nya.
Mengimani Tuhan Yesus dan saling mengasihi adalah ‘tiket ke surga’ atau hidup kekal, demikian perintah-Nya.
Pesan hari ini
Ibadah dan perbuatan baik saja belum cukup menjamin seseorang masuk surga.
Surga itu untuk semua umat dengan syarat, mengimani Tuhan Yesus serta saling mengasihi.
“Kebenaran tidak selalu sama dengan keputusan mayoritas. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”