KISAH tentang mutant kura-kura yang diangkat ke layar lebar ini bisa menjadi hiburan yang baik untuk kita sekalian.
Empat kura-kura jadi-jadian ini digembleng oleh mutan tikus yang jago kungfu. Guru Splinter tampil dengan kehebatannya untuk mendidik empat jagoan ninja. Leonardo (topeng biru), Michelango (jingga), Donatello (ungu), dan Rapael (merah) memiliki spesialisasi yang berbeda-beda. Sejak kanak-kanak mereka diajari untuk jago bermain pedang, trisula, toya, dan ruyung. Sehingga ketika berkolaborasi, mereka hadir mempesona. Plus karakter yang unik membuat team kura-kura ninja kokoh dan dahsyat.
Penjahat selalu ingkar janji
Pada film yang kedua ini musuh sejatinya muncul, yakni Krang. Krang merupakan tokoh unik. Ujudnya hanya seperti otak dengan otot-otot yang menjulur tak karuan. Namun Krang mengggunakan robot sebagai badannya dengan demikian badannya tampak kuat dan tak tertandingi. Krang merupakan perpaduan antara otak dan otot (kepintaran dan kekuatan). Sifatnya keji, bengis dan berambisi untuk menguasai bumi.
Krang memperalat Master Shredderyang baru saja dilepaskan dari penjara. Dulu, ia ditangkap oleh kura-kura ninja. Krang menjanjikan untuk berbagi kekuasaan dengan Shredder asalkan dicarikan perangkat teleportation. Dengan alat inilah, Krang akan masuk ke bumi dan menguasai planetnya manusia.
Tergiur oleh janji tersebut, Shredder mengerahkan pasukannya termasuk mutan baru yakni Rock Steady dan Bebop. Steady dan Bebop menghamba pada master yang kejam. Maunya Shredder ialah menghabisi kura-kira yang pernah menjebloskannya ke penjara. Ia berambisi memegang kota itu tanpa gangguan empat mutan itu.
Di saat ambisinya hampir terwujud, Shredder mengingkari janjinya kepada professor Stockman. Dulunya, Shredder berjanji hendak mengorbitkan Stockman sebagai ilmuwan hebat. Tetapi setelah maksudnya terpenuhi, ia hanya mencampakkannya.
Nantinya, Krang pun melakukan hal yang sama yakni mengingkari janjinya kepada Shradder. Shradder hanya diperbudak untuk mendapatkan teleportation yang lengkap.
Mengetahui kekejiaan Shredder, tentu saja pasukan kura-kura ninja tidak tinggal diam. Namun empat kura-kura ini mesti patuh pada aturan mainnya, yakni mereka tidak boleh menampilkan diri pada siang hari. Mereka hanya bergerak sembunyi- sembunyi, tampil dalam bayang-bayang malam soalnya khawatir kalau-kalau warga akan menolak, bahkan membenci kehadiran mereka.
Dengan bantuan April sang reporter kura-kura ninja suskes untuk menyelesaikan gangguan Shredder dan Krang.
Tetap sebagai kura-kura
Hal lain yang disuguhkan dalam film ini ialah self acceptance tentang identitas diri. Eksistensi sebagai mutant ternyata membuat dua dari empat ninja, yakni Michael dan Rapael sempat kurang bisa menerima diri.
Sebagai mutan kura-kura, mereka merasa jadi terasing dari masyrakat karena penampilannya. Juga hanya bisa berkeliaran dengan sembunyi-sembunyi. Konflik batin tentang eksistensi sebagai kura-kura cukup mengganggu mereka. Siapa yang tidak ingin hidup normal, berkeliaran bebas, makan pizza dengan nyaman, tidak ditakuti karena penampilannya?
Hal tersebut membuat dua kura-kura itu ingin kembali mengambil wujud manusia mereka. Mike dan Raphael lalu membuat rencana sendiri untuk mendapatkan ramuan dari laboratorium Shredder.
Dalam perjalanan waktu, Mike dan Raphael sampai pada penemuan diri dan dengan bebas menerima siapa dirinya. Eksistensi mereka memang aneh dan tidak normal, tetapi ternyata keberadaan tidak ditentukan oleh penampilan melainkan oleh karya yang berguna bagi sesama. Self-acceptance memang butuh waktu.
Hal ini semakin diperkuat dengan sikap warga. Berkat April dan pihak kepolisian, warga kota kini tahu kehadiran para ninja yang selama ini menjadi pelindung mereka dari serangan kejahatan.
Sesuai judul film, kura-kura ninja akhirnya keluar dari persembunyian. Tak perlu lagi ditutupi tentang eksistensi mereka.