TENTARA Nasional Indonesia (TNI) khususnya Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (satgas pamtas) RI-RDTL, Pos Fohuk, di Paroki Nualain, di bakal Stasi Piebulak membangun Salib yang akan ditancapkan di puncak bukit Piebulak, Selasa, (28/3). Diharapkan, ini menjadi ikon sekaligus tempat wisata rohani yang mulai dikumandangkan sehingga menarik perhatian banyak orang.
Komandan Pos (danpos) Fohuk Lettu Inf. Kusno melihat pembangunan salib ini sebagai kegiatan positif. Proses pembauran TNI dengan umat tidak hanya dilakukan dengan duduk bersama atau sekadar jaga pos. Lebih dari itu, TNI harus berbuat lebih seperti mendirikan salib di kantong penduduk yang mayoritas beragama Katolik ini.
“Hampr 9 bulan kami menjaga perbatasan. Kami merasakan kerja sama dengan umat yang begitu kuat. Dengan mendirikan salib di puncak bukit Piebulak menjadi satu bentuk dukungan kami agar semangat doa umat makin tinggi dan iman makin teguh sehingga daerah perbatasan menjadi semakin nyaman dan penuh kedamaian,” kata Kusno.
Kerja sama juga dilakukan dengan pemerintan Kecamatan Lamaknen Selatan. Camat Lamaknen Selatan, Yustinus Loko Bau ketika langsung terjun ke lokasi pembuatan salib merasakan ada hal baru yang sangat menginspirasi. “Ini kegiatan langka. Gereja dan TNI serta pemerintah bersatu hati dalam membangun simbol rohani berupa salib. Hal yang sangat berkesan,anggota Pos Fohuk sungguh terlibat dalam kegiatan bersama umat. Dengan ini saya yakin kenyamanan akan terjadi di daerah perbatasan ini,” papar Loko Bau.
Kehadiran anggota Pos Fohuk selama ini nampak sekali memberi dukungan yang sangat berarti. Ada beberapa kegiatan penting berupa pengobatan massal, aksi pembersihan lingkungan hidup di lokasi rumah ibadah bersama umat juga banyak kegiatan kemasyarakatan lainnya.