BEKERJA sama dengan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (satgas pamtas) RI-RDTL Raider Yonif 641/ umat Paroki Nualain di lingkungan Pemuku membangun rumah warga, Rabu, (29/3). Aksi ini sebagai tindakan peduli terhadap rumah warga yang terkena bencana alam longsor.
Umat begitu antusias. Bahkan secara gotong royong rumah yang rusak bisa dibangun kembali hanya dalam waktu yang sangat singkat 2 hari.
Ketua lingkungan Pemuku, Agustinus Koi senang karena kerja sama yang dibangun oleh umat serta semangat berkorban yang tinggi. “Umat ternyata semakin sadar untuk membangun belarasa bagi sesama yang menderita. Hanya dalam jangka waktu 2 hari saja rumah bisa dibangun kembali,” tuturnya pada saat kegiatan berlangsung.
Komandan Pos Fohuk (danpos) yang diwakili Wakil Danpos (Wadanpos) Agung, turut ambil bagian dalam aksi pembongkaran rumah dan pembangunannya kembali. Kegiatan ini menjadi yang pertama sekaligus puncak aksi di akhir masa tugas untuk menjaga wilayah perbatasan.
“Kami sangat senang karena bisa mengalami langsung aksi sosial bersama umat yang terkena musibah. Keterlibatan aparat keamanan di batas Negara Republik Indonesia dan Negara Timor Leste menjadi sangat penting. Kita bersama umat membangun rasa solidaris untuk warga yang terkena bencana,” kata Agung.
Ada 5 rumah warga yang terkena bencana longsor dan 2 di antaranya sudah selesai dalam pengerjaan. Sisanya akan dilanjutkan pengerjaan oleh umat setempat sebagai bagian untuk mengisi masa tobat di tahun 2017 ini.