Si Kucing iseng dan Tikus Nakal

0
289 views
Tom dan Jerry

Bacaan 1: Keb. 2:1a.12-22

Injil: Yoh. 7:1-2.10. 25-30

Saya yakin banyak yang kenal dengan film dan tokoh “Tom dan Jerry”. Film animasi tua yang diproduksi sejak masa Perang Dunia Kedua, mengisahkan kehidupan Tom (Kucing) dan Jerry (Tikus) yang tidak pernah akur dan selalu iseng.

Mereka selalu kejar-kejaran, main petak umpet dan kadang digambarkan secara ‘lebay’ karena kejatuhan lemari atau jatuh dari ketinggian namun tidak mati.

Membaca perikop Kitab Kebijaksanaan hari ini saya langsung ingat pada film kartun itu. Orang baik dan saleh kehidupannya selalu bertolak belakang dengan orang fasik (jahat). Namun mereka dibiarkan ada bersama oleh Allah, hidup di dunia yang sama.

Allah tentu saja menyukai dan menghendaki cara hidup orang baik dan saleh. Sebaliknya cara hidup seperti itu menjadi batu sandungan dan sangat tidak disukai oleh orang jahat.

“Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita…

Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita; melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya…”

Kehidupan orang baik dan saleh selalu dianggap “aneh” oleh orang jahat.

Demikian juga Tuhan Yesus, yang merupakan “Orang Baik, Saleh dan Kebenaran” menjadi batu sandungan bagi para tokoh agama Yahudi saat itu. Mereka tidak senang dengan sepak terjang Tuhan Yesus dalam mewartakan Kebenaran.

Relasi Tuhan Yesus dan para ahli agama Yahudi saat itu, bak “Tom dan Jerry’ yang tidak pernah nyambung. Mereka berusaha menangkap Tuhan Yesus, namun tidak ada yang bisa menyentuh-Nya, sebab saat-Nya belum tiba.

Tuhan Yesus mereka kenal sebagai Anak tukang kayu di Nazareth, sehingga mereka tidak bisa menerima anggapan bahwa “Dia adalah Mesias Sang Juru Selamat”. Sikap itu membuat mata hati mereka menjadi tertutup pada Kebenaran.

“Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal.

Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku.”

Demikian sabda-Nya menjelaskan siapa Dia dan dari mana asal usul-Nya.

Pesan hari ini

Tetaplah konsisten berbuat baik meski banyak orang tidak menyukaimu.

“Kamu tidak akan pernah menyesal bersikap baik.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here