Transformasi Gereja

0
41 views
Seorang gadis berdoa di depan bayangan Tuhan Yesus yag tersalib
  • Bacaan 1: 2Tes. 1:1-5.11b-12
  • Injil: Mat. 23:13-22

Tanggal 9 Desember 2023 lalu di Gereja Beatae Mariae Virginis, Katedral Bogor telah dibuka rangkaian perayaan “Tujuh Puluh Lima Tahun Keuskupan Sufragan Bogor”. Rangkaian perayaan ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan hingga 7 Desember 2024.

Selama tujuh puluh lima tahun, Keuskupan Bogor dipimpin oleh empat orang uskup dan satu uskup administrator apostolik. Hingga hari ini, terus bertransformasi dan berkembang menjadi dua puluh delapan paroki dengan jumlah umat yang terdaftar sekitar sembilan puluh satu ribu.

“…aktivitas yang bukan hanya pastoral tetapi juga devosional yang memperkuat iman mereka. Melalui berbagai dinamika dan cara itulah umat dapat memahami lebih dalam apa arti iman dalam Gereja Katolik dan kemudian mereka mencari tahu bagaimana mereka terlibat dalam kehidupan Gereja Katolik,”

Demikian kata Bapak Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM dalam sebuah wawancara.

Adanya kursus evanglisasi pribadi, kursus kitab suci, kursus katekese serta lainnya mampu mempersiapkan para katekis dan pewarta untuk mengajar, menyirami dan mendampingi bagi tranformasi serta pertumbuhan iman umat.

Semua itu demi nama Tuhan kita, Yesus Kristus semakin dikenal di tataran sunda khususnya.

Demikian juga dengan apa yang dilakukan Rasul Paulus di Tesalonika.

Di bawah bimbingan Roh Kudus, iman umat Tesalonika terus bertumbuh dan bertransformasi, dari penyembah berhala yang tidak mengenal Allah menjadi umat Allah.

Iman umat Tesalonika terus bertumbuh meski harus mengalami penganiayaan karena mengimani Kristus.

“Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,…

Bagi Paulus keberhasilan membangun iman Kristus di Tesalonika bukanlah tujuan utama, namun kemuliaan nama Tuhan Yesus dalam hidup merekalah transformasi itu ditujukan. Sehingga Kristus tinggal dalam diri para jemaat di Tesalonika.

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan para ulama, ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka yang paham tentang iman, mestinya menjadi pembimbing yang baik bagi transformasi iman umat-Nya namun malah menutup pintu surga bagi umat-Nya.

Sehingga mereka dikecam oleh Tuhan Yesus.

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Surga di depan orang…”

Pesan hari ini

Mari terlibat bagi transformasi iman Gereja Katolik, sehingga nama Tuhan Yesus semakin dikenal dan tinggal dalam diri umat katolik.

“Transformasi sejati membutuhkan kejujuran sejati.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here