Renungan Harian
Selasa, 13 April 2021
Bacaan I: Kis. 4: 32-37
Injil: Yoh. 3: 7-15
BEBERAPA waktu yang lalu ada pembicaraan di antara teman-teman berkaitan dengan akuntabilitas dalam penerimaan bantuan.
Teman-teman ini mengkritisi sikap beberapa kaum religius yang tidak transparan dan tidak akuntabel dalam penggunaan bantuan. Teman-teman merasa prihatin bahwa beberapa kaum religius itu “malas” untuk membuat laporan pertanggungjawaban atas dana yang diterima.
Teman-teman berkomentar beberapa kaum religius itu mau terima dana tetapi tidak mau membuat laporan.
Beberapa teman mengungkapkan keengganannya membantu, karena adanya ketidaktransparan penggunaan dana dan tidak adanya laporan pertanggungjawaban.
Teman-teman membandingkan beberapa kaum religius itu dengan kelompok-kelompok awam yang amat transparan dalam penggunaan dana dan adanya laporan pertanggungjawaban yang baik dan tepat waktu.
Bapak Uskup Keuskupan Bandung, dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan para imam agar bertanggungjawab dan transparan dalam pengaturan dan penggunaan harta benda Gereja.
Bapak Uskup menegaskan bahwa umat Allah memberikan sumbangan dengan menyisihkan atau bahkan mengurbankan kepentingannya, maka haruslah dipergunakan dengan bertanggung jawab.
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kisah Para Sasul, jemaat perdana mempercayakan hartanya kepada para rasul. Bahkan mereka merasa tidak ada milik pribadi.
Kiranya karena umat amat yakin bahwa para rasul mempergunakan harta mereka secara tranparan dan bertanggungjawab.
Hal itu terbukti bahwa di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. “Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.”
Bagaimana dengan aku?
Apakah aku telah menggunakan harta benda yang dipercayakan kepadaku dengan bertanggung jawab?