Traveling Dua Pekan ke Thailand: WA dan Telepon, Pakailah Kartu Lokal Tourist SIM Card (4)

0
872 views
Tourist SIM Card untuk konsumsi para turis asing di Thailand. (Mathias Hariyadi)

ZAMAN sekarang, kebutuhan meng-update status kekinian rasanya sudah menjadi lumrah bagi generasi millenial. Tetapi tidak untuk saya. Namun, kebutuhan akan komunikasi itu tetap menjadi mutlak,  karena saya ingin selalu bisa ter-updated dengan aneka peristiwa yang terjadi di seantero bumi ini.

Karena itu, kebutuhan mendapatkan akses layanan komunikasi menjadi sangat penting. Untuk keperluan itu, di awal perjalanan saya mendapat dua tawaran “menggiurkan” untuk membuka jaringan komunikasi nirkabel selama melancong di luar negeri.

Mau tetap pakai jasa layanan telekomunikasi nirkabel produk dalam negeri atau mencari opsi lain di negara yang menjadi tujuan destinasi wisata? Itu pertanyaan mengganjal di hati tiga hari sebelum kami berangkat ke Thailand.

Jasa layanan telekomunikasi yang disediakan provider lokal dalam negeri memagrok harga sebesar kurang lebih Rp 350 ribu untuk kurun waktu selama satu bulan. Layanan ini menyediakan jasa bisa telepon dan menerima panggilan dari Indonesia, jaringan koneksi internet dan tentu saja WA.

Padahal, waktu melancong kami sangat terbatas: hanya dua pekan saja alias 12 hari. Dengan demikian, tawaran jasa dari provider lokal itu terlalu “mahal” untuk kurun waktu 12 hari.

Akhirnya, pilihan jatuh ke provider lokal di Thailand, sembari tetap berharap semoga koneksi WiFi di tempat inap lancar bin lancar.

Tourist SIM Card di Thailand berlaku untuk 8 hari seharga 299 Thai Bath. Ada kartu sejenis dengan jasa layanan dan harga berbeda. Semua tergantung kebutuhan konsumen. (Mathias Hariyadi)
Ada kartu sejenis dengan jasa layanan dan harga berbeda. Semua tergantung kebutuhan konsumen. (Mathias Hariyadi)
Tourist SIM Card di Thailand untuk kebutuhan koneksi internet bagi para turis.

Di pesawat, bandara, dan Seven7

Di Thailand, jasa telekomunikasi nirkabel banyak tersedia di banyak tempat. Bahkan, saat masih terbang dari Jakarta menuju langit Thailand pun, jasa layanan itu bisa dibeli di perut pesawat.

Tentu saja, di semua bandara internasional dan lokal di Thailand, barang yang sama juga tersedia di sana.

Kami membelinya sehari setelah tiba di Chiang Mai. SIM Card produk lokal itu bernama Tourist SIM Card dan berlaku untuk kurun waktu selama delapan hari, 4G, unlimited access, dan bisa untuk koneksi internet dan main WA, FB, dan aneka medsos lainnya.

Kami membeli Tourist SIM Card ini di sebuah toko bernama Seven7 tak jauh dari tempat kami menginap di JJ Guest House, kawasan Old City, Chiang Mai.

Harganya pas yakni 299 Thai Baht. Ketika habis pulsa, maka proses pengisian ulang bisa dilakukan di mana saja, utamanya di 7Eleven

Di jalanan ketika koneksi WiFi tidak tersedia, kami pun “berbagi jaringan” dengan melakukan tethering bersama agar bisa nginduk komunikasi di HP android Mega, “pemilik” Tourist Sim Card tersebut.

Hasilnya tidak mengecewakan.

Traveling Dua Pekan ke Thailand: JJ Guest House, Penginapan Murah di Chiang Mai (3)

Koneksi internet, main WA, FB, email, lancar semua. Untuk hal ini, layanan komunikasi nirkabel di Thailand sungguh ciamik alias wuz … wuz… dan kebutuhan untuk selalu bisa ter-updated dengan berbagai peristiwa di dunia akhirnya bisa terpenuhi dengan sangat sempurna.

Di semua teritori di Thailand, kartu Tourist SIM Card itu senantiasa bisa diakses di mana saja dan kapan pun. Itu karena di Thailand, nyaris tidak ada blank spot seperti yang sering kita alami dengan jasa provider lokal made in dan made by Indonesia.

Karena itu, kami pun merasa sangat puas dengan jasa layanan telekomunikasi nirkabel bersama Tourist SIM Card tersebut.

Pokoke, joss gandhos –begitu orang zaman sekarang sering kali mengistilahkannya. (Berlanjut)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here