Pertama: Kamis Putih
Apa artinya Trihari Suci?
Berasal dari kata Latin triduum yang artinya tiga hari. Trihari Suci itu adalah Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Vigili Kebangkitan.
Tiga hari ini adalah puncak liturgi Gereja Katolik yang mengenang penebusan umat manusia. Yesus memberikan tubuh dan darah-Nya dalam ekaristi, dengan perintah baru saling mengasihi, kemudian Ia buktikan dengan serah diri-Nya di atas salib Golgota dan Ia puncakkan dengan kebangkitanNya.
Apa yang dimaksud dengan Kamis Putih?
Hari Kamis Putih adalah perayaan kenangan akan Perjamuan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus bersama 12 muridNya.
Disebut “Kamis Putih” untuk menunjuk pada warna liturgi putih yang digunakan sebagai simbol kemuliaan dan kesucian cinta kasih.
Dalam hal apakah Kamis Putih menunjukkan cinta kasih?
Pertama: Pada perjamuan ini, Yesus menyatakan cinta kasihNya yang tanpa batas demi keselamatan umat manusia, dengan mengambil roti dan anggur yang dijadikan Tubuh dan Darah-Nya, sebagai lambang penyerahan tubuh dan darahNya di kayu salib pada keesokan harinya.
Malam ini, Yesus mengadakan Sakramen Ekaristi dan mewariskannya kepada Gereja untuk selalu mengenangkan Dia.
Hari Kamis Putih adalah hari kelahiran Sakramen Ekaristi.
Kedua, pada perjamuan ini,Yesus membasuh kaki murid-muridNya yang mestinya para hamba-murid yang membasuh kaki Sang Guru. Tindakan ini sebagai tanda cinta dan pelayanan tanpa batas, demi kebersihan, kesucian, kekudusan murid-muridNya.
Pada kesempatan ini juga, Yesus memberi perintah: hendaklah kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku, Guru dan Tuhan mengasihi kamu.
Ketiga, pada perjamuan ini, Gereja percaya bahwa Yesus mengangkat para rasul.muridNya menjadi imam yang akan merayakan Sakramen Ekaristi yang Ia wariskan tadi.
Maka, Kamis Putih dianggap sebagai hari kelahiran Sakramen Imamat.
Kapan, di saat manakah Perayaan Kamis Putih ini paling pas dirayakan?
Biasanya pada malam hari, untuk mengenang saat perjamuan malam terakhir itu berlangsung. Biasanya sesudah matahari terbenam.
Apakah keistimewaan Misa Kamis Putih?
Liturgi Pembuka: ada kekhususan yakni pada waktu Gloria (Kemuliaan) umat dan koor bernyanyi dan pada saat ini lonceng gereja dibunyikan, kemudian tidak dibunyikan lagi sampai pada saat umat/koor bernyanyi Gloria pada vigili malam Paska.
Liturgi Sabda disertai upacara pembasuhan kaki, untuk mengenang pembasuhan kaki para murid oleh Yesus.
Prosesi Sakramen Mahakudus: setelah imam mengucapkan doa sesudah komuni kudus, imam menempatkan Sakramen Mahakudus dalam monstrans… Ada doa sembah sujud Sakramen Mahakudus, ada perarakan Sakramen Mahakudus , pemberkatan umat kemudian sakramen disimpan dalam sebuah tabernakel baru/lain, berbeda dari tabernakel utama. Lagu ‘’wajib’’ yang selalu dinyanyikan adalah lagu Pange lingua gloriosi.
Adakah ketetapan-ketetapan tentang pembasuhan kaki?
Pembasuhan dilakukan oleh imam, sebab dalam ekaristi, imam adalah alter Christus, Kristus yang lain. Biasanya 12 orang yang dibasuh kakinya adalah 12 pria, lambang 12 rasul.
Namun, Paus Fransiskus telah membuka kemungkinan pembasuhan dapat dilakukan bagi wanita, anak-anak, orang sakit/narapidana, bahkan yang tidak beragama Katolik.
Ini sebagai lambang bahwa Kristus datang untuk melayani dan menyerahkan diri-Nya bagi semua orang.
Mengiringi pembasuhan kaki ini biasanya selalu dinyanyikan lagu Ubi caritas Deus ibi est yang artinya di mana ada cinta kasih, di situ Tuhan hadir.
Mengapa, biasanya pada akhir misa Kamis Putih, altar gereja dikosongkan?
Adalah tradisi Gereja bahwa setelah imam mengucapkan doa sesudah komuni kudus, imam dan putera-puteri altar mengosongkan altar, entah itu salib, lilin, termasuk kain altar dan bunga dan semua benda-benda lain. Mengapa?
Untuk mengenang saat-saat di mana Yesus ditinggalkan oleh para murid-Nya, juga mengenang penghinaan yang dialami Yesus dengan ditanggalkan jubah-Nya bahkan dijadikan bahan undian. Altar yang tanpa kain dll jadi lambang penghinaan akan Tuhan serta kejamnya dosa.
Biasanya dibacakanlah Mazmur 22. Altar ini akan dibiarkan kosong, “telanjang’’ sampai saat kebangkitan dirayakan kembali pada misa vigili Paska.
Tradisi gereja mengajarkan umat untuk tuguran sesudah misa Kamis Putih. Apakah tuguran itu?
Tuguran adalah doa di depan Sakramen Mahakudus pada Kamis Putih malam untuk beberapa hal berikut ini.
- Pertama, menemani Yesus yang berdoa kepada BapaNya di Taman Getsemani dalam sakrat maut-Nya.
- Kedua , menjawab permintaan Yesus di taman itu : Tidak mampukah kamu berdoa dan berjaga bersama Aku, biar hanya satu jam saja?
- Ketiga, menghaturkan sembah bakti syukur dan pujian kepada Kristus yang menyerahkan tubuh dan darah-Nya serta roh-Nya untuk keselamatan kita. Karena itu, biasanya umat diberi kesempatan ‘’berjaga’’ sambil berdoa di depan Sakramen Mahakudus, silih berganti antar kelompok.
Haruskah umat juga mengenakan pakaian putih pada Misa Kamis Putih ini? Apakah ke-12 “Rasul” juga harus berpakaian putih?
Liturgi Gereja Katolik hanya menentukan warna liturgi yang harus dikenakan oleh imam. Kapan imam harus memakai kasula berwarna ungu, putih, merah, hijau dan lainnya itu sudah diatur secara baku.
Buku petunjuk liturgi Gereja tidak mengatur warna pakaian umat dalam mengikuti misa. Hanya, baiklah umat juga mengetahui dan terutama memahami alasan mengapa warna tertentu itu dipakai.
Misalnya:
- Warna putih pada perayaan pesta, hari raya, orang kudus, natal dan paskah.
- Warna ungu pada Masa Prapaska, masa adven, misa arwah, peringatan arwah.
- Warna hijau pada masa biasa.
- Warna merah pada pesta atau peringatan para martir, pada Minggu Palem, Jumat Agung; pada peraayaan berhubungan dengan Roh Kudus: Pentekosta dan perayaan Sakramen Krisma.
Terakhir, supaya genap 10 pertanyaan: Mengapa dalam bahasa Inggris, Kamis Putih disebut juga Maundy Thursday?
Maundy, adalah kata Inggris yang berasal dari kata Latin mandatum, artinya perintah yang wajib dilaksanakan.
Maundy Thursday mau menunjuk pada hari Kamis di mana Yesus sebelum sengsaraNya memberi perintah baru kepada para pengikutNya: sebuah perintah baru Kuberikan kepadamu, hendaknya kamu saling mengasihi seorang akan yang lain.
Maka, Kamis Putih adalah sebuah hari untuk mengenang pemberian perintah cinta kasih dari Yesus bagi para pengikutNya.(Berlanjut)