Trihari Suci, Momen Semangat Keberpihakan Gereja pada Sesama yang Membutuhkan

0
33 views
Prosesi pembasuhan kaki ke-12 rasul di Perayaan Ekaristi Kamis Putih 2025. (Dok. Antonius Sinaga)

SEGENAP umat Kristiani di seluruh dunia baru saja merayakan Trihari Suci Paskah – tiga hari penting dalam kalender liturgi Gereja yang memperingati peristiwa utama dalam kehidupan dan karya penyelamatan Yesus Kristus: Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci/Minggu Paskah.

  • Kamis Putih, 17 April 2025: Memperingati Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya. Dalam perjamuan ini, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai tanda kerendahan hati dan teladan kasih yang mengabdi.
  • Jumat Agung, 18 April 2025: Hari wafatnya Yesus di kayu salib. Umat Kristiani mengenangkan penderitaan dan pengurbanan-Nya sebagai wujud cinta kasih-Nya yang menyelamatkan umat manusia.
  • Sabtu Suci, 19 April 2025: Hari hening dan permenungan akan wafatnya Yesus, menjelang kebangkitan-Nya yang membawa harapan baru

Rangkaian ini mencapai puncaknya pada Hari Raya Paskah 20 April 2025, saat Gereja merayakan kebangkitan Kristus – peristiwa yang menjadi dasar iman Kristiani dan sumber harapan abadi, karena Yesus telah mengalahkan “maut” (kematian).

Ucapan selamat menunaikan Ibadat Suci Jumat Agung dari Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta dan Pembimas Katolik DKI Jakarta. (Ist)

Tahun Yubelium Pengharapan

Perayaan Paskah tahun ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan Tahun Yubelium Pengharapan. Dalam terang Yubelium ini, pesan Paskah menjadi semakin kuat: harapan bukan sekadar emosi sesaat, melainkan keyakinan teguh yang berakar pada kemenangan Kristus atas dosa dan maut.

Harapan ini mengajak kita untuk mengubah hidup, memperbaharui iman, dan membagikan semangat pengharapan kepada sesama, terutama kepada mereka yang lemah dan menderita.

Visualisasi kisah sengsara Yesus (passio) yang digelar oleh OMK paroki. (Dok. Anton Sinaga)
Wakil umat didapuk menjadi para rasul dalam rangka prosesi pembasuhan kaki para rasul di Hari Kamis Putih 2-25. (Dok. Anton Sinaga)
Perayaan Ekaristi meriah dalam masa Trihari Suci. (Dok. Anton Sinaga)
Wakil umat yang menjadi representasi ke-12 rasul usai perayaan pembasuhan kaki para rasul di Hari Kamis Putih 2025. (Dok. Anton Sinaga)

Sebelum tiba pada Paskah, Gereja memasuki masa Prapaskah, yaitu 40 hari puasa dan pantang yang menjadi kesempatan untuk bertobat dan mempersiapkan diri.

Selama masa Prapaskah ini, umat Keuskupan Agung Jakarta mendalami Empat Pertemuan APP (Aksi Puasa Pembangunan), yang mengangkat tema besar sesuai Arah Dasar KAJ 2025: “Kepedulian Lebih kepada Saudara-saudari yang Lemah dan Miskin” yang dalam ajaran sosial Gereja dikenal sebagai “Preferential Option for the Poor” atau eberpihakan Gereja pada sesama yang membutuhkan.

Empat subtema APP 2025 yang menjadi bahan refleksi dan aksi konkret umat adalah:

  1. Pertemuan I: Spiritualitas Inkarnasi dan Belarasa.
  2. Pertemuan II: Melihat dengan Matahati.
  3. Pertemuan III: Diskresi Menentukan Komitmen.
  4. Pertemuan IV: Merencanakan Aksi Nyata.

Melalui pendalaman ini, umat diajak untuk semakin peka terhadap realitas hidup di sekitar, serta tergerak untuk mengambil bagian dalam menghadirkan kasih Allah bagi sesama – khususnya bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD).

Di tengah berbagai persoalan dan tantangan hidup yang kita hadapi saat ini, semoga harapan dari kebangkitan Kristus memenuhi hati kita semua.

Doa Tahun Yubelium 2025 dan buku panduan. (Ist)

Dalam Tahun Yubelium Pengharapan ini, kita semua dipanggil untuk mewujudkan harapan itu dalam tindakan nyata yang berdampak sosial. Iman yang kita rayakan dalam liturgi hendaknya tercermin dalam sikap hidup dan pelayanan sehari-hari.

Selamat Paskah 2025. Tuhan yang bangkit menyertai langkah dan pelayanan kita.

Antonius Sinaga
Pembimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here