MANUSIA itu warga masyarakat. Mereka mengambil manfaat dari masyarakatnya dan bertanggungjawab memeliharanya. Warga masyarakat menikmati fasilitas umum, perlindungan negara, dan lain-lain. Mereka mesti membayar pajak agar negara dapat menyediakan layanan umum itu.
Ada hubungan timbal-balik dan kerja sama yang menguntungkan antara keduanya. Namun, sebagian orang memandang pajak itu sebagai alat politik.
Itulah yang terjadi pada zaman Yesus. Kaisar Roma menarik pajak dari bangsa Israel. Artinya, bangsa Israel harus tunduk kepada pemerintah Roma. Pajak itu secara ekonomi membebani mereka. Karena itu, mereka anti terhadap pajak itu.
Orang Farisi menggunakan situasi ini untuk menjebak Yesus dengan pertanyaan, “Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”
Mereka menyuruh murid-murid mereka datang bersama kaum Herodian. Orang Farisi membenci kaum Herodian (pendukung Herodes, si penjahah). Tetapi, untuk menjebak Yesus orang Farisi menghadirkan kaum Herodian.
Yesus dalam situasi sulit. Kalau Dia berkata ya, berarti tidak mencintai bangsa-Nya. Jika berkata tidak, Dia melawan Herodes. Seperti biasa, Yesus memberikan jawaban yang mengejutkan.
Ia berkata, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21).
Yesus memberi jawaban itu berdasarkan gambar yang tertera pada uang pajak itu.
Benar, kita membayar pajak menggunakan uang yang dikeluarkan pemerintah. Pada uang itu tertera jejak pemerintah.
Berdasar alasan yang sama kita menberikan hak Allah, yakni berdasarkan tempat ditemukannya gambar Allah. Di mana? Dia itu tampak dalam seluruh alam ciptaan-Nya, terutama manusia.
Seluruh alam ciptaan itu menandakan kehadiran Tuhan. Jadi, semua itu hak Tuhan dan harus diberikan kembali kepada-Nya. Kita mempersembahkan semua kepada Tuhan.
Manusia pun gambar Allah. Maka, mesti dipersembahkan kembali kepada-Nya.
Bagaimana caranya? Dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Itulah yang tampak dalam diri Yesus. Dia mengajarkan dan menunjukkan teladan bagaimana mempersembahkan diri kepada Tuhan.
Hanya sedikit orang yang mengenal Yesus, sehingga mereka tidak mengerti juga bagaimana dapat mempersembahkan diri kepada Tuhan. Mereka ini membutuhkan misionaris untuk mewartakan Yesus.
Kita, orang-orang Kristen yang sudah lebih dulu mengenal Yesus diutus untuk menjadi misionaris. Tidak seorang Kristen pun bebas dari tugas dan tanggung jawab sebagai misionaris.
Minggu, 22 Oktober 2023
Minggu Misi Sedunia