Tuhan Berkarya dalam Kelemahanmu

0
408 views
Nick Vujicic.

Bacaan 1: Kej 44:18-21. 23b-29; 45:1-5
Injil: Mat 10:7 – 15

BIASANYA orang menjadi sombong, karena ia merasa paling lebih, baik secara materi maupun non materi.

Orang seperti itu senantiasa memegahkan diri atas apa yang dimilikinya.

Bagaimana dengan mereka yang berada dalam kelemahan?

Biasanya minder.

Nick Vujicic, seorang motivator ulung dari Australia. Ia punya nama lengkap Nicholas James Vujicic.

Ia berangkat justru dari keterpurukan mentalnya. Ia terlahir sebagai penyandang sindrom tetra-amelia, sebuah sindrom langka yang punya karakteristik tanpa lengan dan kaki.

Bapaknya ibunya pun enggan melihatnya, saat dia lahir.

Namun, ibu dan ayahnya akhirnya menerima kondisi itu. Juga mau memahaminya sebagai “rencana Tuhan untuk putera mereka.”

Nick tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja di kantor administratif sekaligus penginjil dan ibunya seorang bidan juga perawat.

Seperti biasa terjadi pada anak-anak berkebutuhan khusus, Nick juga mengalami ‘bullying’ sehingga pernah ingin bunuh diri karena tidak tahan.

“Rasanya seperti aku sudah mati,” ujar Nick.

Suatu saat di usia 17 tahun, ibunya menunjukkan sebuah artikel seorang laki-laki berkebutuhan khusus yang sukses mengatasi kekurangannya.

Hal itu membuatnya terinspirasi menjadi motivator.

Ia memulainya dari gereja, hingga pada usia 19 tahun kariernya terus menanjak.

Dalam kelemahannya ia dipakai Tuhan sebagai penginjil, mendirikan Life Without Limbs, sebuah organisasi non profit yang bertujuan berbagi harapan dan cinta sejati kepada orang-orang di seluruh dunia.

Saat Tuhan Yesus mengutus para murid mewartakan Kerajaan Surga, Dia juga meminta mereka tidak membawa apa-apa.

Sebab Tuhanlah yang akan menyediakan semuanya.

Dalam ketidakberdayaan mereka, Tuhan justru akan berkarya dengan sempurna.

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat,” demikian perintah-Nya.

Dalam kelemahan sebagai budak belian di Mesir, Yusuf juga tidak punya apa-apa.

Namun justru disitulah Yusuf dipakai Tuhan sebagai sarana untuk melaksanakan “Rencana Keselamatan Allah”.

Yusuf akan tetap memelihara keluarga ayahnya Yakub, yang akan menurunkan Sang Mesias lewat Yehuda.

Keluarga itu harus diselamatkan saat terjadi bencana kelaparan di Kanaan.

Pesan hari ini

Dalam kelemahanmu justru Tuhan berkarya dengan sempurna. Kamu hanya perlu mengandalkan-Nya untuk memelihara hidupmu, Dia yang akan menyediakan semua keperluanmu.

Sebab kamu adalah teman sekerja-Nya.

“Apa yang ada padamu adalah yang terbaik untukmu dari Tuhan. Jalani hidup dengan sukacita. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here