Bacaan 1: Yes 45:6b-8. 18. 21b-25
Injil: Luk 7:19-23
Kadang seseorang merasa iri saat orang lain atau bahkan saingannya mengerjakan sesuatu yang ingin dia kerjakan. Dalam hatinya, “Kenapa bukan saya?”
Sifat seperti itu sungguh manusiawi, siapapun pasti pernah memiliki perasaan demikian.
Bangsa Israel “dipilih Allah” untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain untuk mengenal Allah. Namun ternyata menolak pengutusan itu sehingga mereka jatuh dalam kemurkaan Tuhan dan menjalani penghukuman sebagai bangsa buangan.
Namun demikian, Allah tak mungkin mengingkari janji “Pemilihan” tersebut.
Allah tetap menaruh harapan atas pengutusan-Nya itu. Maka Ia mengutus musuh bangsa Israel untuk membebaskannya dari penindasan dan pembuangan agar mampu menuntaskan tugasnya. Musuh yang dipakai itu adalah Raja Persia Koresh.
Raja Koresh, orang yang tidak mengenal Allah namun diurapi Allah untuk diutus dan kemudian membiarkan orang Yahudi kembali ke negeri mereka (Ezr 1:11).
Pengurapan Koresh menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat dan berkuasa untuk menggunakan siapa saja dalam pengutusan-Nya. Hal ini sangat umum kita jumpai dalam Perjanjian Lama.
Allah mengundang semua orang di bumi untuk bertobat dan berbalik kepada-Nya untuk menerima keselamatan.
“Berhimpunlah dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput di antara bangsa-bangsa!
Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,…”
Karena terkendala sedang dipenjara oleh Raja Herodes maka Yohanes Pembaptis mengutus beberapa muridnya untuk mengkonfirmasi ke-Mesias-an Yesus, sekaligus agar mereka juga mendengarnya sendiri secara langsung.
Setelah mereka bertemu Yesus dan melihat apa yang dilakukan-Nya, maka mereka kembali diutus untuk bersaksi atas Tuhan Yesus:
“Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar…
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Pesan hari ini
Tuhan berdaulat dan berkuasa mengutus siapa saja untuk menjadi saksi-Nya, termasuk orang yang kita anggap tidak mengenal Allah.
“Jika kamu percaya, maka Tuhan akan mempertemukanmu dengan orang yang tepat, di tempat yang tepat dan di saat yang tepat.”
