PAKAR neurosains asal Manado Dr dr Taufiq Pasiak MPd Mkes bakal meluncurkan buku terbarunya yang berjudul “Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains” di Jakarta, Selasa (31/7).
Pada peluncuran buku aula Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta tersebut, konsultan di “Centre For Neuroscience Health and Spirituality” UIN Kalijaga Yogyakarta ini akan menjadi narasumber bersama Wakil Ketua KPK Dr M Busyro Muqoddas, Gubernur Sulut Dr Sinyo H Sarundajang dengan moderator Ketua Umum IDI 2012-2015 dr Zainal Abidin MKes.
“Inti dari buku ini adalah spiritualitas itu memiliki efek mengoptimalkan kesehatan, menumbuhkan integritas dan merupakan jalan bagi kebahagiaan,” kata dosen di Fakultas Kedokteran Unsrat Manado tersebut, Senin.
Buku ini membahas sebuah wacana baru dalam bidang kedokteran, yaitu kesehatan spiritual.
Penulis memaparkan perkembangan-perkembangan sains, di antaranya disiplin baru neurosains spiritual, yang menunjukkan hubungan erat antara spiritualitas, cara kerja otak, dan kesehatan.
Dalam buku ini pembaca akan menemukan informasi-informasi berharga tentang definisi dan urgensi kesehatan spiritual, hubungan antara otak dan sikap keberagamaan, pengaruh keimanan terhadap kesehatan dan contoh-contoh pengukuran ilmiah tentang tingkat spiritualitas.
Dengan membaca buku ini pembaca akan memahami cara kerja otak dalam kehidupan beragama, cara-cara meningkatkan kualitas spiritualitas, peran makna hidup terhadap kesehatan, dan langkah-langkah mencapai kesehatan spiritual.
Menanggapi peluncuran buku tersebut, Ketua Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair/RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Sasanti Yuniar Sp.KJ(K) mengatakan buku ini luar biasa karena menguraikan apa yang kita sadari, tetapi tidak kita perhatikan, yakni kesehatan spiritual.
Gubernur Sulawesi Utara, Dr Sinyo H Sarundajang, ketika menanggapi buku tersebut mengatakan krisis bangsa ini berakar pada krisis spiritualitas, banyak birokrat tidak lagi melihat sisi spiritualitas dari birokrasi.
“Buku ini hadir pada waktu yang tepat. Hemat saya, selain para dokter, para birokrat juga wajib membacanya,” kata Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) tersebut.
Taufiq Pasiak mengatakan Senin (30/7) siang buku tersebut juga dibedah di auditorium KPK Jakarta.
Otak dan Tuhan
Pada tataran pribadi, otak manusia menjadi pemimpin dan pengendali perilaku manusia.Jika otak kepala manusia dijiwai dan dikuasai oleh Sang Hyang Ilahi atau Tuhan, berarti Tuhan yang memimpin dan mengendalikan manusia.Tuhan itu cinta. Sehingga apabila yang memimpin dan yang mengendalikan hidup manusia adalah Tuhan yang adalah cinta, maka di dunia ini yang ada hanyalah perilaku cinta. Tidak ada kejahatan, pemerkosaan,korupsi, kebohongan,dan aneka tindak-tanduk kriminal yang anti-cinta.Fakta menunjukkan bahwa korupsi dan aneka tindak kriminal merajalela di sekitar kita. Pertanyaannya : mengapa kita negara dan rakyatnya yang beragama dan beriman jatuh dalam perilaku kriminal begini? Apakah kita selama ini tidak membuka diri membiarkan Tuhan tinggal dalam otak dan hati kita untuk memberikan kesempatan penuh pada Tuhan untuk memimpin dan mengendalikan hidup dan perilaku kita? Marilah kita bertobat, hidup kembali ke jalan Tuhan, Yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
Pada umumnya spiritualitas tidak mengetengahkan hadirnya Tuhan didalam otak manusia dengan beberapa alasan :
1. Otak manusia begitu terbatas ; ini hanyalah ciptaan ; apapun yang dipikirkan kita mengenai Tuhan pastilah bukan Tuhan ; kita hanya bisa mengenal Tuhan melewati jalan Kasih , melakukan kehendak Nya , ” melihat sesama ” dengan mata hati .
2. Yesus menyadarkan kita bahwa Tuhan (Kerajaan Surga)hadir dalam hati kita bukan dalam otak.
Dan Hati , itu sungguh sesuatu yang maha sulit untuk mengenali keberadaannya , sesulit kita untuk mempunyai Kasih.Seberapa hebat kita mengusahakan mendapatkan Kasih dengan otak kita rasanya akan mengalami kegagalan total . Kita dikatakan mempunyai Citra Allah karena kita mempunyai Hati Nurani yang memungkinkan kita mempunyai Kasih . Dan Yesus pun berkata bahwa Kerajaan Nya tersembunyi bagi kaum cerdik dan pandai .
3. Otak kita hampir pasti seperti dikatakan sdr Yohanes , memang menguasai perilaku kita , sayangnya cobalah kita lihat situasi dan sejarah dunia , manusia sangat dikuasai oleh Keinginannya ; dan yang mengontrol kita 100% adalah keinginan akan kekuasaan , akan kekayaan dan akan kehormatan ; dan apabila itu terancam gagal akan menyebabkan bertambahnya tekanan pada pikiran kita ,tidak adanya damai .
4. Kita mesti ingat bahwa Damai sejahtera yang dari Tuhan itu berbeda dengan Damai dari dunia yang selalu kita dambakan seperti pada point 3 . Dan damai dari Tuhan justru sangat berbeda ; karena justru damai itu hanya bisa kita dapatkan kalau kita memilih jalan pengorbanan , jalan salib ; dan bukan sesuatu yang ada dan menguasai pikiran kita yaitu soal” benar dan salah” ; soal keadilan dan kebenaran.
5. Segala masalah kebangkrutan dunia , kegagalan bangsa , penderitaan manusia sudah jelas sebabnya datang dari si penguasa pikiran kita yaitu Tuhan yang di otak yang sebenarnya adalah Keinginan dari si Jahat ; Uskup Agung jakarta mengatakan sebagai Tri Tunggal Yang Maha Tidak Kudus .
Kita tidak akan lagi menikmati Kasih Allah dengan kehidupan yang indah sesuai diciptakan Nya . Semuanya kita rusak ; karena kita hendak menyandingkan Tuhan dengan Momon dalam pikiran kita .