Tuhan Memanggil Pendosa

0
15 views
Ilustrasi: Mengaku dosa, by Giuseppe Molteni, 1838.

Sabtu, 18 Januari 2025

Ibr. 4:12-16.
Mzm. 19:8-9,10,15.
Mrk. 2:13-17

HIDUP dalam dosa membawa kegelisahan yang mendalam. Ketika kita memilih jalan yang jauh dari Tuhan, hati kita kehilangan damai sejati.

Dosa mungkin memberikan kesenangan sesaat, tetapi setelah itu, kita sering dihantui oleh rasa bersalah, malu, dan kehampaan.

Sebagai orang yang berdosa, kita sering merasa tidak layak untuk kembali kepada Tuhan. Kita mungkin merasa terjebak dalam dosa, malu, atau takut dihakimi.

Kabar baiknya adalah: Tuhan tidak pernah berhenti mencari kita. Dia merindukan kita untuk kembali ke pelukan-Nya, tidak dengan penghakiman, tetapi dengan pelukan kasih.

Jika saat ini kita merasa jauh dari Tuhan, ingatlah bahwa Dia menanti dengan tangan terbuka. Dia tidak memandang masa lalu kita, tetapi menantikan kita untuk kembali ke pelukan-Nya.

Tuhan adalah Allah yang merangkul pendosa, membawa mereka dari kegelapan menuju terang yang kekal.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Melalui Injil ini Tuhan mengingatkan kita tentang tujuan Yesus datang ke dunia, yakni membawa keselamatan kepada mereka yang merasa diri lemah, penuh dosa, dan membutuhkan kasih karunia.

Seperti seorang tabib yang hadir untuk menyembuhkan mereka yang sakit, Yesus hadir bagi kita yang terluka secara rohani.

Sabda Tuhan ini adalah undangan bagi semua orang, tanpa terkecuali. Kita sering kali tergoda untuk merasa cukup baik, cukup benar, atau lebih baik dari orang lain.

Sabda Tuhan mengundang kita untuk rendah hati, mengakui bahwa kita semua membutuhkan Yesus sebagai sumber pemulihan jiwa.

Yesus tidak mencari orang yang merasa diri sempurna, tetapi Dia memanggil mereka yang bersedia mengakui kekurangan dan memohon pertolongan-Nya.

Dia tidak datang untuk menghakimi, tetapi untuk menyembuhkan hati yang hancur dan memulihkan mereka yang tersesat.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sudah ditemukan Tuhan dari kesesatan hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here