Bacaan 1: Kej 32:22 – 32
Injil: Mat 9:32 – 38
SETIAP orang Katolik yang telah dibaptis adalah misionaris. Harus berani mewartakan kebenaran.
Namun ironisnya, tidak banyak umat Katolik yang menyadari tugas bermisi tersebut. Bagi mereka pelayanan hanyalah buang-buang waktu saja.
Paus Paulus VI dalam dokumen Evangelii Nuntiadi mengatakan, bahwa setiap pengikut Yesus adalah evangelizer (penginjil).
Dalam karya-Nya di dunia, Tuhan Yesus juga bermisi untuk mencapai visi-Nya membawa umat manusia kepada Rencana Keselamatan Allah.
Misi-misi yang dilakukan-Nya antara lain, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati, menghibur orang yang lemah dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan-Nya itu adalah, untuk menunjukkan gambaran kehidupan di surga.
Bahwa tidak ada lagi orang sakit di surga, tidak ada roh jahat, tidak ada lagi kematian. Disurga hanya ada sukacita hidup kekal bersama Allah.
Dalam bacaan injil hari ini, Tuhan Yesus membebaskan seorang bisu dari kuasa roh jahat. Namun oleh orang Farisi, Yesus dianggap menggunakan kuasa penghulu setan.
Mereka memang selalu ‘nyinyir’ terhadap apa yang dilakukan Yesus.
Karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan, Yesus mengajak para pengikut-Nya termasuk kita saat ini.
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Tuhan mengajak kita semua berdoa kepada Allah Bapa agar dikirimkan pekerja-pekerja pelayanan.
Dalam kisah pergumulan Yakub dengan Allah di Pniel, kisahnya memang agak kabur.
Sebetulnya dalam pergumulan itu tidak jelas siapa yang menang, namun dalam ayat 29 dikatakan Yakublah yang menang.
Mungkin oleh penulis memang sengaja dikaburkan mengingat lawannya diidentifikasi sebagai Allah.
Sepertinya kisah ini sebagai persiapan bagi pembacanya untuk mengubah ‘mind set’ bahwa Yakub adalah ‘seorang penipu ulung’ seperti kepada Esau dan Laban.
Lewat kisah itu, Yakub kemudian berubah sebagai orang yang terhormat dan tulus. Yakub mendapat berkat nama baru sebagai “Israel” berarti “orang yang menghadapi Allah”.
Pesan hari ini
Tuhan membutuhkanmu sebagai teman sekerja-Nya, sebab tuaian banyak namun pekerja sedikit. Jangan hanya mengagumi kehebatan Yesus, namun mari kita melayani-Nya.
Lewat kisah pergumulannya dengan Allah, Yakub mendapat berkat nama “Israel” dan dipersiapkan sebagai orang terhormat bagi Israel untuk melanjutkan perjanjian dengan-Nya.
“Kerohanian yang hidup adalah upaya mencari, menemukan, dan hidup akrab dengan Allah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.