TERSENTUH hati saya membaca injil yang berkisah tentang menangisnya Yesus di depan makam Lazarus. Maria dan Marta menyampaikan informasi kematian Lazarus setelah beberapa hari Lazarus wafat.
Yesus menghendaki agar Dia diantar untuk mengunjungi makam Lazarus. Makam itu berupa gua yang ditutupi dengan batu sebagai daun pintunya.
Di depan makam itulah Tuhan Yesus mau menangis. Sehingga orang Yahudi berpikir tentang besarnya kasih Yesus kepada Lazarus.
Namun, terlintas juga di pikiran mereka bahwa Yesus berkuasa. Mereka teringat bahwa Yesus pernah menyembuhkan orang buta dan lumpuh. Ada secercah iman di hati mereka meski tidak terungkap secara jelas.
Kematian selalu membawa kesedihan. Sebab, kematian menghidangkan banyak kenangan saat kita bersama dengan almarhum selagi dia hidup.
Kehidupan begitu berharga. Kehidupan adalah misteri keajaiban Tuhan atas ciptaan. Sampai. Sekarang, ilmu pengetahuan pun tak pernah tuntas menjelaskan bagaimana kehidupan bisa muncul dari kematian.
Sederhananya, kehidupan manusia adalah menarik nafas, dan kematian adalah menghembus nafas. Jika kita tidak sanggup lagi menarik nafas, itulah yang disebut menghembuskan nafas terakhir.
Jika demikian menjadi jelas bahwa kehidupan dan kematian adalah dinamika yang hadir bersama dalam diri manusia. Setiap hari kita menarik dan menghembuskan nafas. Setiap hari juga kehidupan dan kematian berdinamika dalam diri manusia.
Tuhan membangkitkan Lazarus. Artinya kehidupan adalah kekuasaan Tuhan. Dialah pemilik kehidupan. Kepadanya kita bersandar sambil sekuat tenaga menjaga kesehatan kita.
Tariklah nafas sambil berkata : “Ye….. ” dan hembuskan nafas sambil berkata “Sus…. “….seraya memejamkan mata sejenak. Itulah meditasi spontan dan paling gampang.
Pejamkan mata sejenak, agar mata kita berhenti memotret dunia… Tarik nafas panjang dan hembuskan pelan. Bersyukurlah atas kehidupan. Jika Anda tidak sanggup lagi menarik nafas, maka itulah hembusan terakhir nafas Anda.
Selamat merayakan keheningan suci sambil berdoa agar kita sehat dan panjang umur.