BAGIAN terakhir dari Bacaan Pertama, Ibrani 13:1-8 merupakan sebuah ungkapan iman akan Kristus Yesus: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut… Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.”
Yesus tetap sama sebagai Putera Allah yang mencintai dan mengasihi kita umatNya. Karena itu, murid Yesus tidak perlu takut untuk menjadi pewarta Injil dan pejuang keadilan dan kebenaran serta kasih di tengah dunia ini.
Injil menampilkan cerita tentang Yohanes Pembaptis yang dibunuh oleh Herodes.
Yohanes Pembaptis dipenjarakan dan dibunuh karena berani menegur kelaliman Herodes. Ketika mendengar kabar tentang Yesus, Herodes mengatakan bahwa Yesus itu adalah Yohanes yang telah dibunuh namun bangkit lagi.
Ada kecemasan dan ketakutan dalam diri Herodes. Orang yang lalim akan selalu merasa tidak nyaman saat berhadapan dengan orang benar.
Injil hari ini juga mau mengajak kita untuk menjadi murid Yesus yang berani dan militan mewartakan Injil Kerajaan Allah dan menjadi pewarta kebenaran, keadilan dan kasih. Dalam Gereja Katolik, muncul banyak tokoh yang militan sebagai pejuang perdamaian, keadilan dan kebenaran. Tokoh-tokoh ini tidak takut ditolak dan dibunuh.
Kita bisa sebut Uskup Oscar Romero, Paus Yohanes Paulus II dan masih banyak yang lain. Cerita yang paling baru dan viral yang dilakukan Paus Fransiskus mencerminkan cita-cita ini.
Apa yang dihidupi Paus Fransiskus saat ini, menerima pengungsi, mengkritik negara-negara yang menolak menerima pengungsi, bertemu dengan tokoh dunia untuk memperjuangkan kehidupan dunia yang lebih baik, dan terakhir kehadiran di Semenanjung Arab merupakan upaya seorang yang berani memperjuangkan perdamaian, keadilan dan kebenaran.
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus dan tokoh lainnya, karena ada satu keyakinan tentang penyergaan Kristus Yesus yang selalu tetap sama, dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, mampukan saya untuk menjadi murid-Mu yang militan, yang berani memperjuangkan perdamaian, keadilan dan kebenaran, tanpa takut ditolak dan dibunuh. Amen.