Bacaan 1: Ibr 11:32 – 40
Injil: Mrk 5:1 – 20
SAAT masih kecil, saya bercita-cita ingin menjadi seorang pilot. Ada kebanggaan tersendiri saat melihat pilot menerbangkan pesawat, membawa orang-orang dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, saya harus berkacamata saat masih di kelas 5 SD. Buyarlah impianku, kecewa?
Pastinya sangat kecewa.
Hidup terus mengalir dan akhirnya Tuhan memberiku kegiatan sebagai seorang geologist.
Hampir sama dengan pilot, pekerjaan ini membawaku keliling Indonesia. Bedanya aku tidak menerbangkan pesawat, namun diterbangkan pilot.
Saat sebuah permohonan doa tidak dikabulkan seperti yang dimohon, kadang seseorang menganggap doanya tidak didengarkan Tuhan.
Betulkah Tuhan tidak mendengarkan doa seseorang?
Lewat bacaan hari ini, kita bisa memahami bahwa Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik untuk kita semua.
Seorang yang telah dibebaskan dari kerasukan roh jahat di Gerasa, meminta kepada Yesus agar diperbolehkan mengikuti-Nya. Namun Tuhan punya rencana lain.
“Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau.”
Daripada hanya mengikuti-Nya, orang itu diminta mewartakan-Nya. Tuhan telah mengasihani dan membebaskannya dari roh jahat. Lalu ia pun mewartakan segala yang telah diperbuat Tuhan dikampungnya daerah Dekapolis, yang belum mengenal Allah. Semua orang heran mendengarnya.
Rasul Paulus mengajarkan kepada jemaat Ibrani, bahwa iman merupakan integritas yang harus ditunjukkan dalam konsistensi perbuatan. Dalam iman, kita dibantu untuk memahami bahwa Allah bekerja dengan cara-Nya yang tak bisa dimengerti.
Musa, Rahab, Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel, dan para nabi berpegang teguh pada iman dan kebenaran Allah. Mereka dapat bertahan melewati berbagai rintangan kehidupan yang panjang dan melelahkan karena iman.
Dengan iman pula, kita diminta turut mendoakan para martir agar mencapai kesempurnaanya.
Pesan hari ini
Jalan hidup yang tidak sesuai dengan doa belum tentu karena Allah tidak mendengarkan permohonan. Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Imanlah yang berperan ketika akal tidak bisa mengerti persoalan hidup.
Syukuri dan hargai segala sesuatu yang dimiliki, sebab Tuhan punya rencana untukmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.