Tuhan Selalu Hadir dalam Perahu Kehidupanku

0
2,252 views
Yesus mengajar para murid dan menenangkan mereka dari badai. (Ist)

Bacaan 1: 1Yoh 4:11 – 18
Injil: Mrk 6:45 – 52

RUMAH tangga sering dianalogkan dengan sebuah perahu atau bahtera. Perahu digunakan untuk mengarungi samudera yang luas yang bisa dianalogkan sebagai kehidupan di dunia ini.

Demikian juga saya bersama keluarga mengarungi kehidupan ini dalam sebuah perahu rumah tangga.

Banyak hal bisa terjadi saat mengarungi kehidupan yang begitu ganas bak terpaan ombak dilautan. Kepala rumah tangga tentunya adalah seorang nahkoda yang diandalkan dalam keluarga.

Hampir setiap hari perahuku juga diterpa ombak dan angin sakal kehidupan. Sebagai nahkoda perahu, harus pandai mengendalikan perahuku.

Setelah memberi makan lima ribu orang maka Tuhan Yesus dan para murid hendak pergi ke seberang di Betsaida (sisi Timur D. Galilea). Para murid diminta pergi dahulu sementara Tuhan Yesus masih tinggal, karena Ia membutuhkan “me time” untuk berdoa.

Dalam setengah perjalanan, perahu mereka diterpa angin sakal sehingga perahu oleng. Para murid terlihat setengah mati mempertahankan agar perahu tidak tenggelam. Dalam kondisi demikian, Tuhan tidak membiarkan para murid-Nya berjuang sendirian.

Tuhan datang dengan mukjizat-Nya, selain berjalan di atas air Ia juga membuat angin sakal menjadi tenang. Tuhan pun berkenan tinggal dalam perahu para murid karena Ia begitu mengasihi mereka.

Tuhan juga berkenan hadir dan tinggal dalam perahu kehidupanku. Ia selalu hadir menenangkan badai kehidupanku yang kadang tak bisa kuatasi, sebab Ia mengasihi kami.

Percaya, saling mengasihi dan selalu mengandalkan-Nya, itu adalah rahasia yang diajarkan St. Yohanes Penginjil kepada jemaatnya.

“Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”

Pesan hari ini

Sebesar apapun ombak dan angin sakal mengamuk menghantam perahu kehidupan, Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya berjuang sendirian. Percaya, saling mengasihi dan selalu mengandalkan-Nya, adalah kunci agar Tuhan berkenan tinggal dalam perahu kita.

“Jangan pernah meragukan-Nya sebab Ia senantiasa hadir dalam setiap masalahmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here