Bacaan 1: Yer 30:1-2. 12-15. 18-22
Injil: Mat 14:22-36
Hidup selalu diwarnai dengan gelombang masalah, baik besar maupun kecil. Ketika perahu kehidupan dihantam masalah, tanggapan orang bisa bermacam-macam.
Ada yang baru ingat atau malah justru menyalahkan-Nya, “dimana Tuhan?”.
Seolah menjadi yang terlupakan.
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang di dunia terpuruk. Salah memahami karya Tuhan, padahal dalam kondisi terburuk pun Tuhan tetap berkarya.
Disaat gelombang masalah datang, kadang orang terlalu fokus sibuk mencoba menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri dan malah melupakan Tuhan.
Dalam kegelapan malam menjelang pagi, perahu yang ditumpangi para murid-Nya dihantam angin sakal dan membuat perahu terombang-ambing.
Namun Tuhan tetap memonitor perjalanan mereka dan datang disaat yang tepat.
Kegelapan dalam Alkitab sering dimaknai dengan kuasa jahat.
Tak heran saat Tuhan Yesus datang dan berjalan diatas air malah dikira hantu. Masalah telah membuat mereka tak jernih dalam memandang kondisinya.
“Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Hardik-Nya pada Petrus.
Begitulah manusia, kadang lupa melibatkan Tuhan dan membuat imannya tergerus.
Berbeda dengan orang-orang di Genesaret yang dengan sukacita menyambut Tuhan dengan antusias dan mukjizat terjadi disitu.
Penting untuk megenal Tuhan secara benar. Ia menghukum mereka yang dengan sadar meninggalkan-Nya namun Ia juga sanggup memulihkan mereka yang mau datang bertobat.
“Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!… Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli.
Aku akan membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.”
Tuhan tidak pernah ingkar janji dan berani menuliskannya. Itulah yang diperintahkan kepada Nabi Yeremia, menuliskan semua janji-Nya dalam Kitab Suci.
Pesan hari ini
Tuhan tidak pernah melupakanmu, Ia selalu ingat janji-Nya seperti telah tertulis dalam Kitab Suci.
Maka penting untuk mengenal Tuhan secara benar. Ia tidak hanya menghukum yang salah namun juga sanggup memulihkannya.
“Tidak ada seorang pun yang tidak penting dalam tujuan Allah.”
