Tuhan tak Suka Basa-basi

0
406 views
Presiden Soekarno orator ulung. (Ist)

Bacaan 1: 2Kor 11:1 – 11
Injil: Mat 6:7 – 15

BANGSA Indonesia pernah memiliki seorang orator ulung. Dialah Presiden Soekarno.

Suaranya khas dan lantang sehingga mampu membuat siapa pun tersihir dan menghentikan aktivitasnya; lalu fokus mendengarkan apa yang dikatakannya.

Selain berisi tentang kenegaraan, Soekarno selalu mengingatkan bangsa Indonesia agar tidak pernah meninggalkan sejarah bangsa Indonesia; siapa bangsa Indonesia. Dan apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan persatuan.

Pidato itu dikenal dengan istilah “JASMERAH” yang merupakan singkatan “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah.”

Biasanya, pidato disampaikan secara to the point dan tidak bertele-tele.

Berbeda saat kita mendengarkan pidato Presiden kedua, yaitu Pak Harto.

Suaranya yang nge-bass dan penyampaiannya dengan kalimat panjang-panjang nyaris tanpa ada suatu penekanan dalam masalah tertentu sehingga membuat orang yang mendengarkan ngantuk.

Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan sebuah doa yang efektif, singkat dan padat, tidak bertele-tele.

Manusia saja tidak suka mendengarkan orang ngomong bertele-tele, apalagi Tuhan.

Ada rumusan baku dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus:

  • Pujian kepada Allah.
  • Dicukupkan kebutuhan hari ini.
  • Pentingnya pengampunan.
  • Perlindungan/ penyertaan dari Tuhan.

Manusia telah menerima pengampunan dari Allah maka hendaknya hal ini juga membuatnya mampu mengampuni orang yang bersalah kepada diri ini.

Pengampunan dalam Doa Bapa Kami mendapatkan penekanan amat penting sebagai syarat untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Dalam peneguhannya kepada jemaat Korintus, Paulus melawan para pengajar palsu.

Paulus mengajak jemaat untuk menerima “kebodohannya” dalam tingkatan kelompok para rasul-Nya. Paulus memang tidak pandai bicara namun pengetahuannya tentang Kristus bisa diandalkan.

Jemaat Korintus memang masih bayi dalam iman, sehingga hal ini menjadi kekuatiran Paulus kalau-kalau mereka bisa disesatkan oleh para pengajar Kristen palsu itu.

Meski jemaat Korintus banyak orang kaya, namun Paulus tidak mau merepotkan mereka.

Paulus memilih untuk bekerja sebagai tukang tenda untuk mencukupi hidupnya selain juga bantuan dari jemaat Makedonia.

Pesan hari ini

Tuhan tidak suka basa-basi, mari berdoa secara efektif dan tidak bertele-tele sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami.

Paulus adalah teladan pelayan Injil, meski ia tidak pandai bicara namun teguh menyampaikan kebenaran Kristus serta tidak mencari uang dari pelayanannya.

“Kerohanian yang hidup adalah upaya mencari, menemukan, dan hidup akrab dengan Allah. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here