Tuhan Tidak Membiarkan Kejahatan Terjadi

0
48 views
Tuhan tidak membiarkan kejahatan terjadi

Bacaan 1: Yer 7:1-11

Injil: Mat 13:24-30

Kejahatan sering diartikan sebagai perilaku pelanggaran aturan hukum, akibatnya seseorang dapat dijerat hukuman. Lalu mengapa ada sebagian individu bisa melakukan kejahatan seperti, kekerasan, penipuan, dan merugikan orang lain sementara yang lain tidak melakukan kejahatan pada orang lain?

Ada banyak faktor tentu saja, mengapa kejahatan bisa terjadi.

Mulai dari faktor ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal sehari-hari, semuanya bisa memicu munculnya tindakan kejahatan. Manusia sudah tahu apa konsekuensi melakukan kejahatan dan ia diberi kebebasan kehendak untuk melakukan atau tidak melakukannya.

Bangsa Israel telah ditentukan menjadi “Bangsa Terpilih” oleh Allah, dan mendapat tugas pengutusan untuk mengenalkan Allah (menjadi  “terang”) kepada bangsa-bangsa yang belum mengenal-Nya (Yes 49:6).

Namun dalam bacaan hari ini, mereka sepertinya telah terjerumus pada pilihan kehendak jahatnya untuk melakukan:

  • Penindasan orang asing, yatim dan janda
  • Menumpahkan darah orang yang tak bersalah di Tanah Suci
  • Mengikuti allah lain (berhala)

Sehingga Allah melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Yeremia menyerukan pertobatan kepada mereka:

“Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

…di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.”

Karena Tuhan tidak ingin “Rumah dan Tanah Suci-Nya” menjadi sarang kejahatan.

Ada waktunya bahwa Tuhan akan menerapkan hukuman bagi mereka yang tetap memilih kehendak jahatnya dilakukan. Mungkin tidak sekarang namun bisa juga sekarang, Tuhan-lah yang punya kehendak. Namun yang jelas di akhir zaman setiap manusia akan diminta pertanggunganjawabnya.

Mereka yang tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatan jahatnya, akan mendapatkan binasa kekal.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.

Pada waktu itu Aku akan berkata kepada para penuai:

  • Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar;
  • kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.

Demikian sabda-Nya.

Pesan hari ini

Tuhan tidak pernah membiarkan kejahatan terjadi dan Ia senantiasa mengingatkan manusia. Namun manusialah yang memilih melaksanakan kehendak bebasnya untuk melakukan kejahatan.

Suatu saat nanti, ada waktunya setiap manusia diminta mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya.

“Orang yang mengaku dirinya jahat biasanya tidak lebih buruk dari kita atau orang kebanyakan. Adalah orang yang mengaku dirinya baik, patut diwaspadai.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here