Bacaan 1: Kej 9:1-13
Injil: Mrk 8:27-33
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berhubungan (berrelasi) dengan pihak lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan arti relasi adalah hubungan, perhubungan, pertalian, kenalan, atau pelanggan.
Dalam menjalin relasi, kadang seseorang sering menghitung-hitung untung ruginya atau secara sederhananya adalah bahwa setiap orang selalu ingin berrelasi sesuai seleranya (yang diinginkannya).
Saat relasi berjalan tak sesuai dengan yang diinginkan maka hasilnya adalah kecewa dan paling parahnya bisa memutuskan relasi tersebut.
Demikian juga dalam iman, tak sedikit orang yang kecewa dengan Tuhan yang diimaninya lantaran tidak memberikan harapan yang sesuai diinginkan. Dan tak sedikit pula, orang yang karena tidak mengenal siapa yang diimaninya lantas dengan mudah memutuskan relasi dengan-Nya.
Para murid terutama Petrus sangat kecewa karena Tuhan Yesus tiba-tiba memberitahukan masa depan-Nya harus menderita sengsara dan mati di kayu salib. Dalam pikiran mereka, Yesus adalah Mesias yang penuh kuasa, tidak mungkin mengalami hal semacam itu.
Ketika manusia tidak dalam keadaan murni pikirannya dan dipengaruhi oleh hal-hal duniawi dimana Iblis dapat berperan maka pikirannya hanya masalah duniawi saja. Tuhan Yesus menegur Petrus karena sikapnya ini:
“Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Seolah Iblis kembali datang kepada-Nya untuk mencobai seperti saat di padang gurun, namun Tuhan tidak goyah.
Allah sungguh mengasihi manusia sehingga Dia mengutus Putera-Nya ke dunia menebus dosa manusia dengan cara-Nya sendiri.
Dan karena Dia sungguh mengasihi manusia, maka Allah tidak akan rela jika manusia yang merupakan gambaran-Nya sendiri dibunuh oleh pihak lainnya baik binatang maupun manusia.
Allah senantiasa melindungi umat-Nya.
“Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”
Pesan hari ini
Apakah kamu juga kecewa saat Tuhan Yesus tidak sesuai seleramu?
Namun ketahuilah bahwa Allah sungguh mengasihimu.
“Dalam hal hubungan, tetap setia tidak pernah menjadi pilihan, tetapi prioritas. Kesetiaan adalah segalanya.”