Selasa 15 Agustus 2023.
- Ul. 31:1-8.
- MT Ul. 32:3-4a,7,8,9,12.
- Mat. 18:1-5,10,12-14
ANAK-anak merupakan bagian yang penting dari masyarakat. Mereka menandakan masa depan yang akan berlangsung.
Kepolosan dan keceriannya juga mewarnai dunia. Lalu apa pandangan Tuhan Yesus tentang anak-anak sendiri?
Beberapa ayat di Alkitab mengungkapkan betapa Tuhan sangat mengasihi anak-anak.
Bahkan Ia tidak suka jika ada orang yang menghalang-halangi anak untuk datang kepada-Nya. Ia juga tidak suka jika anak-anak yang dikasihi-Nya ini disesatkan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.
Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Bagi Yesus, anak-anak adalah “model kekudusan dan kerendahan hati” yang harus dihargai, dihormati, dan dilindungi.
Bahkan Yesus sendiri merendahkan diri-Nya untuk masuk ke dalam dunia ini sebagai seorang anak kecil.
Kerajaan Surga bukan soal kedudukan, jabatan dan kuasa melainkan kasih yang tulus dan kerendahan hati dalam melayani sesama. Seperti kasih seorang anak.
Yesus juga memberikan contoh dan teladan kerendahan hati dengan membasuh kaki murid-murid-Nya pada malam perjamuan terakhir.
Kerendahan hati dalam menjalani tugas pelayanan adalah keutamaan sikap dan karakter Yesus yang perlu dimiliki seorang pelayan Tuhan.
Bagi Yesus, anak-anak kecil adalah cermin Kerajaan Allah. Anak-anak memiliki jiwa yang polos dan murni, kadang bertengkar, menangis, namun tak lama setelah itu selesai, lalu berdamai dan tertawa lagi bahkan bermain bersama lagi.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku tulus seperti anak dan tidak berpura-pura dalam hidup ini?
