Selasa 31 Oktober 2023
- Rm. 8:18-25.
- Mzm. 126: 1-2ab, 2cd-,4-5.6.
- Luk. 13:18-21.
KITA sering mendengar ungkapan “sedikit-sedikit, nanti jadi bukit”.
Hal-hal besar tidak selalu lahir dari pekerjaan besar. Hal besar juga bisa lahir dari hal-hal kecil atau terlihat sepele, tapi lambat-laun menjadi besar.
Kita sering hanya melihat segala sesuatu dari “hasil”, tapi kita melupakan bahwa yang besar bisa saja lahir dari “proses” penumpukan yang kecil-kecil atau dianggap sepele.
Tumpukan pasir yang dulunya hanya butir-butir kecil bisa menjadi gunung pasir, atau bahkan padang pasir luas.
Hal itu juga berlaku dalam kehidupan kita. Kita sering menyepelekan hal-hal kecil, padahal hal yang kecil itu bernilai, bahkan jika berakumulasi, hal-hal itu menjadi besar.
Sadarkah kita bahwa segelas air putih akan tampak tidak berarti jika disandingkan dengan minuman mewah lain, tapi air putih bisa jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah terik matahari.
“Saya terkesan dengan penjual tisu di penempatan jalan,” kata seorang ibu.
“Ia tidak memaksa kepada setiap pengemudi yang berhenti di lampu merah, namun dia menawarkan dengan senyum, kita kita beli atau tidak dia tetap ramah dan muka yang senyum teduh,” ujarnya.
“Padahal ia itu cacat dengan kaki dan tangan yang kecil tidak normal,” lanjutnya. “Namun demikian, kondisi fisik dan segala kesulitan yang dia alami tidak membuatnya sinis dengan apatis dengan dunia ini, dia menawarkan senyum keramahan kepada siapa pun,” sambungnya.
“Kebaikan dan ketulusan kasih dari hati meski sekecil apa pun telah mewarnai dunia menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar,
“Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?
Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.”
Gambaran tentang biji sesawi dan ragi yang Yesus pakai untuk mengumpamakan mengenai Kerajaan Allah, maknanya kurang lebih sama.
Apa yang kecil, yang bisa kita lakukan, bisa membuat pengaruh yang besar. Biji itu kecil namun bisa menjadi pohon yang besar.
Demikian juga dengan ragi. Dengan satu sendok ragi saja, tepung sekian kilo bisa beragi semua hingga berubah menjadi makanan yang enak.
Perumpaan ini mengajak kita untuk tetap semangat dan optimis dan penuh kesabaran dalam menjalani tugas apapun yang dipercayakan kepada kita.
Sekecil apapun tindakan kasih yang kita lakukan akan memberi dampak yang baik dalam kehidupan bersama ini.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah ada tindakan kebiasaan baik yang aku lakukan setiap hari?