Turne ke Pedalaman Menyumbung, Keuskupan Ketapang: Stasi Sepanggang tanpa Gereja Memadai (4)

0
340 views
Bangunan Gereja di Stasi Sepanggang, Paroki Menyumbung di Keuskupan Ketapang yang belum selesai. (ME Soesiati/Paroki Pekalongan)

STASI Sepanggang ini terletak di daerah perbukitan dan berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Menyumbung.

Waktu tempuhnya sekitar 45 menit dengan menggunakan mobil atau kendaraan bermotor lainnya. Jalan sudah beraspal, tidak terlalu lebar, berkelok-kelok, dan naik-turun menanjak. Di beberapa tempat dibutuhkan ketrampilan khusus driver-nya.

Berhubung hanya ada satu mobil yang tersedia, Pastor Widhi CP dan sebagian peserta melaju menuju Stasi Sepanggang dengan menggunakan sepeda motor.

Di atas perbukitan

Rombongan turne tiba di lokasi di sore hari. Tidak ada Perayaan Ekaristi di stasi ini selain acara pemberkatan gereja yang belum selesai dibangun.

Sambutan meriah umat

Ada hal menarik menurut pengamatan kami. Ketika awal tiba di lokasi gereja yang berada di ketinggian, situasi tampak sepi-sepi saja. Tapi hanya sesaat. Segera sesudahnya umat stasi datang berduyun-duyun dari lereng-lereng bukit sekitar gereja dan bergabung sambil menyalami Bapa Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi dan rombongan.

Keprihatinan umat dan Uskup

Berawal dari keprihatinan umat Stasi Sepanggang yang merasa belum memiliki gedung gereja yang layak. Setiap diadakan Misa Kudus hanya sepertiga umat yang bisa duduk di dalam gedung gereja. Selebihnya tercecer di luar karena gedung gereja tidak muat.

Adalah Ibu Farida, tokoh umat Stasi Sepanggang, yang kemudian merasa tergerak dan terpanggil untuk menjawab keprihatinan umat.

Tanggapan positif juga diberikan oleh pastor paroki sehingga membuat segala sesuatunya menjadi semakin mungkin.

Bangunan Gereja Stasi Sepanggang yang belum selesai.
Bangunan Gereja Stasi Sepanggang yang masih dalam pengerjaannya.

Gedung gereja yang sedang dalam taraf pembangunan ini terletak ditempat yang strategis dengan lanskap panorama yang indah.

Lahan diperoleh dengan tukar guling antara tanah yang dibeli Gereja dengan tanah milik keluarga Ibu Farida.

Pembangunan gereja dianggarkan akaan menelan dana sebesar Rp 500 juta.

Hingga saat ini, kucuran dana swasembada diperoleh dari swadaya umat, bantuan paroki, dan bantuan dari para donatur.

Sampai saat ini penggalangan dana masih terus berlangsung.

Bapak Uskup Keuskupan Ketapang Mgr. Pius Riana Prapdi memberkati bangunan gereja Stasi Sepanggang yang belum selesai proses pembangunannya.

 

Adakah di antara pembaca berminat ingin berdonasi?

Walaupun projek pembangunan belum selesai, namun pemberkatan oleh Bapa Uskup tetap dilaksanakan dengan keyakinan akan semakin dimudahkan pelaksanaannya.

Turne ke Stasi Sepanggang malam itu berakhir juga dengan makan malam bersama di rumah Ibu Farida. (Bersambung)

Empat Stasi dalam Sepekan di Menyumbung, Keuskupan Ketapang: 72 Orang Terima Krisma di Stasi Senduruhan (3)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here