PENGALAMAN saya kali ini diawali ketika saya harus ke pasar untuk membeli beberapa keperluan dapur Ibu saya. Dengan dibekali uang secukupnya dan daftar belanjaan, saya berjalan menuju ke pasar. Setelah sampai di pasar dan berbelanja, saya bertemu dengan pengemis yang sangat tua. Rambutnya sudah memutih dan berkeriput. Bajunya sangat lusuh, kotor dan sobek-sobek.
Saya ingin sekali memberikan beberapa keping uang kepadanya, tetapi untuk saya yang waktu itu masih SD, saya hanya diberikan uang jajan yang jumlahnya tidak seberapa. Di tangan saya masih tersisa uang kembalian dari sisa belanja. Pikir saya, saya pakai saja uang itu dulu. Besok ketika dapat uang jajan lagi, saya kembalikan. Akhirnya saya beri juga uang kembalian itu.
Sekembalinya di rumah, saya bilang ke ibu kalau saya menggunakan uang kembalian untuk memberi sedekah bagi pengemis. Saya bilang pada ibu kalau esok akan saya ganti ketika sudah mendapatkan uang jajan lagi. Ibu tersenyum sambil berkata “Sudah ga usah diganti. Ini untuk kamu jajan”.
Pengalaman ini mengingatkan saya sekaligus meneguhkan keyakinan akan apa yang tertulis dalam kitab suci “Berilah maka kamu akan diberi”. Mungkin bantuan yang saya berikan pada saat itu tidak seberapa bagi saya dan ibu, tetapi sangat besar manfaatnya bagi mereka yang membutuhkannya.