TUHAN Allah yang mahatinggi memperhatikan orang-orang yang rendah. Dia yang mahakudus mengasihi orang berdosa. Dia yang mahabenar berlaku adil terhadap umat manusia.
Karena kebenaran-Nya Tuhan tetap mengasihi manusia yang memberontak dan melanggar perintah-perintah-Nya (Daniel 9: 7). Di hadapan Tuhan yang demikian, orang mesti merasa malu dan mengakui dosa-dosanya (Daniel 9: 4).
Tidak cukup hanya mengakui dosa-dosanya, manusia dipanggil untuk menjadi seperti Tuhan yang berbelas kasihan dan bermurah hati. “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.” (Lukas 6: 36).
Perintah itu dapat dihayati dalam beberapa cara.
Pertama, tidak menghakimi sesama. “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.” (Lukas 6: 37).
Kedua, tidak menghukum. “Janganlah menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum.” (Lukas 6: 37).
Ketiga, mengampuni. “Ampunilah dan kamu akan diampuni.” (Lukas 6: 37).
Dalam tiga sikap itulah kebenaran dan keadilan Tuhan sungguh nyata. Manusia yang benar taat kepada Tuhan oleh karena sifat-sifat Tuhan yang demikian (Mazmur 130: 4).
Tuhan Yesus mengajar supaya para murid-Nya menjadi seperti Dia, yakni benar, adil, dan berbelaskasihan. Mereka yang berlaku demikian akan disegani oleh sesamanya.
Singkatnya,Iinjil hari ini (Lukas 6: 36-38) mengajak orang untuk bersikap murah hati dalam relasinya dengan sesama. Bukan hanya bermurah hati dalam berbagi materi, melainkan dalam kasih, pengertian, toleransi, belas kasihan, dan pengampunan.
Ukuran itulah yang akan dikenakan pada setiap orang pada akhir hidupnya.
“Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akab diukurkan kepadamu.” (Lukas 6: 38).
Itulah ukuran yang berlaku untuk setiap orang.
Senin, 6 Maret 2023