Umat Paroki Katedral Larantuka Live In di Ritapiret

0
429 views
SERATUS dua puluh umat lingkungan Kristus Salvator, Paroki Katedral Larantuka, Keuskupan Larantuka, Flores Timur mengikuti kegiatan live in di Seminari Tinggi Interdiosesan St.Petrus Ritapiret, Sabtu sore (13/05/2017). (Foto : Arnol Jemadu)

SERATUS dua puluh umat lingkungan Kristus Salvator, Paroki Katedral Larantuka, Keuskupan Larantuka, Flores Timur mengikuti kegiatan live in di Seminari Tinggi Interdiosesan St.Petrus Ritapiret, Sabtu sore (13/05/2017). Kegiatan yang berlangsung hingga Minggu ini bertujuan untuk mendalami kehidupan rohani di dalam komunitas Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret.

Rombongan diterima oleh RD. Philipus Ola Daen selaku Praeses Ritapiret  bersama para frater, suster dan karyawan-karyawati Ritapret. “Sebuah kebahagian bagi kami karena Bapak dan Ibu bisa datang menjumpai kami di tempat ini. Karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya,” ungkap RD. Philip Ola Daen saat menyambut rombongan di depan Pendopo Seminari Ritapiret.

Menurut RD. Philip Ola Daen, kunjungan dari umat merupakan bagian dari formasi bersama untuk mendidik para calon imam diosesan. Kehadiran ini sebagai bentuk dukungan dan pendidikan calon imam di tempat ini. Baginya pendidikan calon imam merupakan sebuah tanggungjawab bersama dari semua pihak demi keberlangsungan dan keberlanjutan dari lembaga pendidikan calon imam.

Dari berdirinya Seminari Ritapiret hingga di usianya yang ke 61, kata Philip Ola Daen, baru kali ini ada umat yang datang mengunjungi dan tinggal bersama fratres Ritapiret. Selama ini orang hanya datang di Ritapiret sekedar untuk bertamu dan tidak pernah datang untuk tinggal. “Umat Paroki Katedral Larantuka menulis sebuah kisah baru. Mereka datang dan tinggal bersama para frater di komunitas ini,”ungkap RD Philip saat acara rekreasi bersama di aula St.Petrus Ritaperet, Sabtu  malam.

Sementara itu, RD. Hilde Tanga melihat kunjungan ini sebagai bentuk dukungan dari umat terhadap panggilan para frater. “Kegiatan kunjungan memiliki pesan moral kepada frater agar bisa setia dalam menjalankan panggilan yang Tuhan berikan,” ungkap RD Hilde Tanga

Kunjungan ini, lanjut Hilde memiliki aspek pembelajaran bagi frater yang sedang menjalani proses pendidikan. Hal ini melatih para frater untuk bisa melayani sesama yang datang di dalam komunitas. Sehingga dengan demikian, frater mendapat pembelajaran dalam melayani sehingga bisa dibawa ke medan pastoral.

Senada dengan Hilde, Katarina M. Riberu salah seorang peserta live in mengatakan, kunjungan ini sebagai usaha mendalami kehidupan rohani. “Selama ini kami hanya mendengar dari jauh saja tentang Ritapiret. Kini, kami bisa merasakan ritme hidup bersama para frater. Pengalaman ada bersama  ini tentunya kami bawa pulang ke rumah untuk dibagikan kepada sesama.”, ungkapnya

Selain itu, Katarina juga mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk dukungan kepada frater agar tetap setia dalam panggilan untuk menjadi imam. “Kunjungan ini bertujuan agar gereja tidak pernah kehilangan generasi dalam dunia. Sehingga dengan demikian, Gereja bisa berkembang dan bertumbuh di tengah dunia ini,” tutur Katarina.

“Penerimaan para frater telah membuat kami bahagia untuk tinggal dan ada di tempat ini. Kami ingin sekali tinggal lebih lama dan merasakan  kebahagian di tempat ini. Namun waktu selalu membatasi. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada komunitas ritapiret yang telah menerima kami,” lanjut Katarina.

Selama live in umat Paroki Katedral Larantuka turut ambil bagian dalam seluruh kegiatan para frater seperti acara makan bersama, doa bersama di kapel hingga koor pada perayaan ekaristi Hari Minggu. Mereka menginap di kamar tamu yang ada di seminari Tinggi Ritapret. Setelah makan pagi Hari Minggu, merekapun kembali ke Larantuka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here