INSPIRASI iman belajar Kisah Para Rasul pada intinya mengenal pewartaan iman para rasul tentang wafat, kebangkitan Kristus dan peristiwa Pentakosta.
Selain itu, juga meneladani kisah perjuangan Rasul Petrus dan Paulus serta rasul lainnya. Belajar Kisah Para Rasul juga mengenali cara hidup jemaat yang pertama dan peran Roh Kudus yang berkarya dalam diri para rasul dan Gereja perdana.
Pewartaan yang semula ditujukan pada orang-orang Yahudi berkembang dengan cepat pada orang-orang Yunani dan seluruh bangsa.
“Jumlah rasul yang semula 12 orang ditambah diakon sebanyak tujug orang menjadi simbol bertumbuhnya pewartaan bagi seluruh bangsa. Angka dua belas melambangkan jumlah suku Israel. Angka tujuh melambangkan tujuh hari.
Tujuh untuk semua. Semua bangsa. Pewartaan untuk semua bangsa. Ditambahnya tujuh pelayan oleh para rasul untuk melayani orang-orang yang berkekurangan. Diakon itu dikenal sebagai katekis babtis sosial. Pewartaan semakin berkembang dan jumlah pembabtisan semakin bertambah,” kata Romo Aloysius Purwa Hadiwardoyo MSF saat mendampingi belajar bersama Kisah Para Rasul.
Mewakili semua bangsa
“Nama-nama tujuh diakon dipilih bukan dari orang-orang Yahudi, tetapi orang Yunani. Mereka adalah Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus. Mereka dipilih untuk mewakili semua bangsa, sehingga pewartaan dalam Kisah Para Rasul ditujukan untuk semua bangsa,” lanjut Romo Ipung, panggilan akrab Romo Al. Purwo Hadiwardoyo MSF.
“Dalam konteks kekinian, Kisah Para Rasul memberikan inspirasi untuk melakukan pewartaan dengan berbagai aspek tantangannya dan mencari solusi yang perlu ditempuh dengan menimba inspirasi kisah-kisah para rasul. Yang penting mencari solusi,” kata Romo Ipung.
Hal itu disampaikan pada hari Kamis, 21 Maret 2024 di Gereja Santo Paulus Kleco Solo pada “Kursus Kitab Suci Mengenal Kisah Para Rasul.”
Kursus diikuti lebih dari 46 orang umat Kleco.
Belajar bersama Kisah Para Rasul diawali dengan kata pengantar oleh Ketua Bidang Pelayanan Pewartaan dan Evangelisasi Gereja Santo Paulus Kleca Solo Yohanes Yudi Hartono.
Kisah Pentakosta
Pentakosta artinya lima puluh. Hari Pentakosta artinya hari yang ke-50.
Perayaan Hari Pentakosta adalah hari perayaan orang Yahudi Kuno. Pentakosta orang Yahudi untuk memperingati ketika Allah memberi 10 Hukum Taurat kepada Musa di atas Gunung Sinai.
Sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir, bangsa Israel mengadakan Perayaan Paskah yang pertama. Lima puluh hari sesudah mereka merayakan Paskah yang pertama, mereka pergi ke Gunung Sinai untuk menerima sepuluh Hukum Taurat.
Pentakosta setelah Paskah Kristus merupakan turunnya Roh Kudus atas para rasul. Sebelum Pentakosta, para Rasul memilih Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot supaya jumlah rasul tetap 12 sebagai lambang “Umat Israel Baru”
Isi pokok pewartaan awal para rasul
Penulis Kisah Para Rasul adalah Lukas.
Para rasul pada saat Pentakosta tinggal di Yerusalem. Pewartaan pertama yang dilakukan para rasul adalah pewartaan wafat dan kebangkitan Kristus. Ajaran Yesus belum diwartakan. Mukjizat Yesus belum diwartakan, apalagi Natal.
Natal baru ditulis tahun 80, setelah Yesus wafat. Pewartaan awal yang dilakukan: peristiwa Kamis Putih, Jumat Agung, sampai Paskah.
Paulus menulis tahun 50-69, tidak bicara tentang mukjijat, ajaran, dan Natal. Paulus bicara tentang wafat dan kebangkitan Yesus. Inilah isi pokok pewartaan awal para rasul. “Pekan suci lebih penting dari pada Natal,” ungkap Romo Al. Purwa Hadiwardoyo MSF.
Pewartaan para rasul diiringi dengan mukjizat-mukjizat dari tangan para rasul seperti yang dilakukan Petrus yang menghidupkan orang mati. Paulus menyembuhkan orang sakit, orang lumpuh dan mengusir setan serta melakukan mukjizat-mukjizat yang lain. Tentu semua dilakukan bukan karena kuasa mereka sendiri tetapi kuasa dari Allah.
Gereja domestika
Pada awal Gereja Perdana para pengikut rasul hidup berjemaat dan menjual segala yang dimiliki untuk diserahkan pada para rasul untuk kepentingan bersama.
Saat itu mulai berkembang jemaat paroki. Mereka berkumpul di rumah-rumah sehingga dikenal gereja domestika. Tetapi tidak berlangsung lama karena para pengikut Kristus di kejar-kejar dan dianiaya serta dibunuh. Saat itu masa pemerintahan Kaisar Nero.
Rasul pertama yang dibunuh adalah Yakobus. Martir pertama yang dibunuh Stefanus. Semua rasul menjadi martir, Rasul Yohanes mati karena tua.
Gereja Perdana mengalami perjuangan dan penderitaan. Sebelum akhirnya ketika Penguasa Romawi Julius Caesar dibabtis dan mendirikan Basilika agama Kristen lebih bisa berkembang.
Keteladanan para rasul
Kepala Paroki Gereja Santo Paulus Kleca Solo Romo Aloysius Kriswinarto MSF pada akhir kegiatan belajar bersama menyampaikan terimakasih pada Romo Aloysius Purwa Hadiwardoyo MSF. Karena telah berkenan mendampingi umat Kleco belajar Kisah Para Rasul.
“Informasi-informasi yang disampaikan tentang Paulus, Petrus dan kehidupan masa-masa awal para rasul, hingga sekarang ini, memberi keteladanan para rasul yang berjuang mempertahankan dan menghidupi Gereja Katolik,” kata Romo Kriswinarto.
Baca juga: Umat Gereja Santo Paulus Paroki Kleca Belajar Bersama Mengenal Kitab Suci