Uncaring Boss

1
49 views
Ilustrasi - Uncaring boss yang tidak peduli dengan bawahannya. (Ist)

Kamis, 29 Februari 2024

  • Yer. 17:5-10;
  • Mzm. 1:1-2,3,4,6;
  • Luk. 16:19-31.

UNCARING Boss adalah istilah untuk menunjukkan sosok pemimpin yang sama sekali tak peduli terhadap bawahnya.
Ibarat induk binatang yang seharusnya melindungi anak-anaknya, yang seharusnya mengajari anaknya sampai bisa mandiri tapi tidak dilakukannya.

Dalam dunia perbinatangan, ternyata ada beberapa binatang yang terkenal sangat tidak sayang dengan anak, paling buruk adalah ular. Ular adalah binatang yang terkenal tanpa maternal instink, ketika ular bertelur, telurnya akan dibiarkan dan induk ular tidak akan pernah kembali setelah bertelur.

Beda lagi dengan anjing laut. Anjing laut akan meninggalkan anaknya di pekan ke-2, padahal hingga pekan ke-7 belum bisa berenang. Akhirnya, 30% anak anjing laut mati kelaparan karena ditinggal sama induknya.

Kita bisa bayangkanlah situasi itu dalam konteks kehidupan bersama. Di mana, seorang yang menerima banyak berkah dan kekayaan mestinya bisa bertindak seperti si induk yang peduli dengan anaknya, bukannya malah cuek dan menelantarkannya.

Uncaring, ketidakpedulian juga terjadi dalam kehidupan beriman. Ketika kita tidak mau tahu terhadap penderitaan sesama, menutup mata terhadap jeritan kesedihan dan kesakitan serta kekurangan sesama, itulah saat kita ada dalam kondisi uncaring.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah,”

Orang kaya itu uncaring pada derita Lazarus. Belajar dari kehidupan yang menyedihkan ini. Mari membuka hati untuk mengubah sikap dan perilaku kita sehingga kekayaan dan berkat menjadi jalan keselamatan bukan menjadi penghalang langkah kita memasuki kebahagiaan kekal di surga.

Menjadi peduli itu diawali dengan kesadaran bahwa harta adalah sarana menyatakan kasih kepada Allah dan sesama selama kesempatan masih ada. Jika diberi kekayaan, biarlah hati kita tidak terpaut padanya. Kita senantiasa terpaut kepada Allah dan mengasihi sesama.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku peduli pada orang yang menderita dan sengsara?

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here