UNIO Indonesia, Kisah Sejarahnya dari Masa ke Masa (6)

0
556 views
Empat uskup dan 130 imam diosesan (praja) dari seluruh Indonesia yang mengikuti perhelatan munas ke-14 UNIO Indonesia di Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, 25-29 September 2023. (Romo Roy Djakarya Pr)

Catatan awal

Sejarah keberadaan imam diosesan di Indonesia dimulai pada tanggal 25 April 1935. Terjadi ketika Romo Mario Johannes Boen Thiam Kiat Pr menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan Indonesia yang pertama.

Peristiwa bersejarah ini terjadi di Pangkalpinang, Pulau Bangka. Ia ditahbiskan oleh Vikaris Apostolik Padang Mgr. Brans OFMCap.

Romo Boen lahir di Kampung Ju Hin; sekitar 17 km sebelah selatan Pangkalpinang. Ia menyelesaikan pendidikannya Seminari Tinggi di Penang (Malaysia) dan di Hong Kong.

Pada zaman penjajahan Jepang, Romo Boen Thiam Kiat Pr menjadi satu-satunya imam yang melayani wilayah Prefektur Apostolik Bangka dan Belitung. 

Romo Boen merupakan sosok seorang imam yang sederhana; punya semangat belarasa besar dengan memperhatikan kaum papa miskin.

Ia meninggal dunia tanggal 31 Mei 1982 di Pangkalpinang. kemudian diabadikan menjadi SMAK Seminari Mario John Boen yang berada di Pangkalpinang.

Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang di Bangka (Dok. Seminari Menengah Mario John Boen Pangkalpinang untuk Sesawi.Net)

Para imam diosesan pertama

Tahun 1936, Vikaris Apostolik Batavia Mgr. Petrus Willekens SJ mendirikan Seminari Agung (Tinggi) St. Paulus di Yogyakarta. Ini menjadi tempat pertama pendidikan imam diosesan di Indonesia. Saat itu, masih diperdebatkan panggilan untuk imam diosesan. Ada yang mengusulkan Romo Werel atau Romo Wipro. Saat itu sebutan romo projo belum terungkap.

Tanggal 26 juli 2912 adalah tahbisan pertama imam diosesan lulusan Seminari Tinggi di Yogyakarta oleh Mgr. A. Soegijapranata SJ.

Para imam diosesan generasi pertama itu adalah:

  • Romo Aloysius Purwadiharja dari Vikariat Apostolik Semarang dan berasal dari Dusun Karangasem, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jateng.
  • Romo H. Voogdt dari Padang).
  • Romo Simon Lengkong dari Manado.
  • Romo Wenceslaus Lengkong juga dari Manado.

Tahun 1950, Romo Johanes Padmoseputra Pr (Semarang) memelopori diterbitkannya Majalah Berita sebagai media komunikasi imam-imam diosesan. Saat itu juga mulai diadakan pertemuan-pertemuan di kalangan imam diosesan.

Kemudian di Mertoyudan mulai muncul gagasan mendirikan perkumpulan imam-imam diosesan. Atas gagasan ini, Mgr. Soegijapranata SJ secara bergurau pernah menanyakan apakah itu berarti ingin membentuk serikat buruh.

Logo UNIO Indonesia. (Unio Indonesia)

Tanggal 15 Juli 1955 adalah tanggal terbentuknya UNIO di Keuskupan Agung Semarang dengan “tetua” pertama adalah Romo Danuwinoto Pr yang kemudian digantikan Romo Yustinus Darmoyuwono Pr. Istilah “tetua” -bukan “ketua”- memang sengaja dipakai untuk menghindari kesan formal organisasi.

Tanggal 28-29 Juni 1977 di Wisma Salam diadakan pertemuan UNIO KAS yang dihadiri wakil dari Semarang, Bogor, Bandung, Purwokerto, Bali, Manado, Atambua, dan Merauke.

Pertemuan ini menghasilkan Pedoman Dasar UNIO yang kemudian disahkan di Sangkalputung, Klaten, 24 Oktober 1977 oleh pengurus UNIO KAS.

Tahun 1981 mulai ada gelombang pertama program studi di Amerika atas bantuan Maryknoll. Bantuan Maryknoll untuk studi ini sungguh amat berarti. Namun tidak pernah diteruskan oleh lembaga mana pun.

Munas I UNIO Indonesia: 14-17 Juni 1983 di Jakarta

Munas UNIO Indonesia pertama terjadi tanggal 14-17 Juni 1983 di Jakarta; dihadiri oleh para wakil dari 19 keuskupan. Munas inilah yang kemudian melahirkan UNIO Indonesia.

Pengurus pertamanya adalah:

  • Ketua: Romo V. Kartosiswoyo.
  • Sekretaris I: Romo H. Witdarmono.
  • Sekretaris II: Romo J. Hadiwikarta.
  • Bendahara: Romo J. Wiyanto Harjopranoto.
  • Anggota I: Romo Marcel Bria.
  • Anggota II: Romo Petrus Turang.
  • Pelindung/penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja.

Sidang juga memutuskan mendirikan Pastoran UNIO Indonesia di Jakarta. Munas I melahirkan suatu Pedoman UNIO Indonesia yang kemudian masih diperdalam dalam Munas II.

Munas II Unio Indonesia 23-27 Juni 1986 di Malang

Munas II antara lain memutuskan UNIO Indonesia akan bergabung dengan Unio Apostolica Cleri (UAC) atau The Apostolic Union of the Clergy (AUC).

Munas II juga mensahkan Pedoman UNIO Indonesia (1986) untuk diajukan ke KWI agar bisa disahkan.

Penyusunan pedoman diawali dengan Mgr. V. Kartosiswoyo yang mendapat teks statuta Unio Apostolica Cleri dari Mgr. Juan Esquarda Bifet dalam bahasa Italia dan Perancis.

Teks itu diterjemahkan oleh Romo Johannes Pujasumarta Pr yang saat itu sedang studi di Roma.

Pastoran UNIO Indonesia

Terjemahan teks ini lalu menjadi dasar penyusunan pedoman yang kemudian disahkan dalam Munas II. Dilaporkan juga bahwa Pastoran UNIO Indonesia sudah selesai dibangun di Jalan Kramat VII No. 10 Jakarta Pusat.

Tanah ini milik Unio KAS. Sertifikat Hak Milik tercatat atas nama KAS. Bangunan milik UNIO Indonesia. Penggunaan rumah untuk UNIO Indonesia.

Tanggal 21 Oktober 1986 UNIO Indonesia diterima secara resmi menjadi anggota Unio Apostolica Cleri (UAC) atau The Apostolic Union of the Clergy (AUC).

Tanggal 13 November 1986, KWI mensahkan Pedoman UNIO Indonesia (1986).

Terpilih sebagai pengurus UNIO Indonesia 1986-1989 yaitu:

  • Ketua: Mgr. V. Kartosiswoyo.
  • Wakil Ketua: Romo Petrus Turang.
  • Sekretaris I: Romo Alexander Paat.
  • Sekretaris II: Romo Johanes Hadiwikarta.
  • Bendara: Romo Fransiskus Xaverius Pranataseputra.
  • Anggota: Romo Agustinus Agus dan Romo Josef Lalu.
  • Pelindung dan penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja.

Munas III Unio Indonesia 26-30 Juni 1989 di Kentungan di Yogyakarta

Pengurus UNIO Indonesia 1989-1992 adalah:

  • Ketua: Mgr. V. Kartosiswoyo.
  • Wakil Ketua: Romo A. Wahyasudibya.
  • Sekretaris I: Romo J. Hadiwikarta.
  • Sekretaris II: Romo Stephanus Roy Djakarya.
  • Bendahara I: Romo Petrus Turang.
  • Bendahara II: Romo FX Pranataseputra.
  • Anggota: Romo Cyrillus Lena dan Romo M. Dwidjowandowo
  • Penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja.

Selama Munas III dibahas tema:

  • “Gereja sebagai Communio” oleh Romo Yohanes Pujasumarta.
  • “Beberapa Gagasan Kepemimpinan dalam Kitab Suci” oleh Romo Ignatius Suharyo.
  • Diskusi panel “Kepemimpinan dalam Gereja Indonesia Dulu dan Sekarang” oleh Romo YB Mangunwijaya.

Munas IV Unio Indonesia 24-29 Juni 1992 di Wisma Salam Magelang

Munas IV didahului Pekan Orientasi Sosial dan Pengolahan Pengalaman Pastoral Sosial (13-23 Juni 1992).

Pengurus UNIO Indonesia 1992-1995 terpilih adalah:

  • Ketua: Mgr. V. Kartosiswoyo.
  • Wakil Ketua: Romo Tri Hartono.
  • Sekretaris I: Romo Stephanus Roy Djakarya.
  • Sekretaris II: Romo Ferry SW.
  • Bendahara I: Romo Petrus Turang.
  • Bendahara II: Romo FX Pranataseputra.
  • Anggota: Romo Alex Seran dan Romo Agustinus Agus.
  • Pelindung dan Penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja.

Munas V Unio Indonesia 2-10 Juli 1995 di Bandung

Munas V mendapat kehormatan dihadiri Sekjen Pontifical Mission Societies Vatikan Mgr. Bernard Prince dan President Unio Apostolica Cleri 1992-2004 Rev. Giuseppe Magrin.

Munas didahului lokakarya dengan tema “Ongoing Formation dalam Semangat Misioner.”

Pengurus UNIO Indonesia 1995-1998 terpilih adalah:

  • Ketua: Romo Petrus Turang.
  • Wakil Ketua: Romo A. Kunarwoko.
  • Sekretaris I: Romo Stephanus Roy Djakarya.
  • Sekretaris II: Romo A. Trihartono.
  • Bendahara I: Romo FX Pranataseputra.
  • Bendahara II: Romo Ferry SW.
  • Anggota: Romo FX Hendrawinata, Romo Herman Embuiru Wetu, dan Romo Petrus Timang.
  • Pelindung: Mgr. Blasius Pujaraharja.
  • Penasihat Mgr. V. Kartosiswoyo.

Munas VI Unio Indonesia  2-6  Agustus 1999 di Jakarta

Munas VI (1999) di Jakarta bertema “Tantangan Pastoral Imam Diosesan dalam Milenium ketiga di Tengah Masyarakat Indonesia yang Reformatif.”

Terpilih sebagai pengurus UNIO Indonesia 1999-2002 yaitu:

  • Ketua: Romo Stephanus Roy Djakarya.
  • Wakil Ketua: Romo YM Pujasumarta.
  • Sekretaris I: Romo Ferry SW.
  • Sekretaris II: Romo Aloysius Susilo Wijoyo.
  • Bendahara I: Romo Jacobus Tarigan.
  • Bendahara II: Romo Yohanes Eko Budi Susilo.
  • Anggota: Romo John Montolalu, Romo Mathias Jebatur, dan Romo Aloysius Tue Ado.
  • Dewan Penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. Petrus Turang, dan Mgr. V. Kartosiswoyo.
  • Kepala Rumahtangga Pastoran UNIO Indonesia: Romo Hilarion Datus Lega.

Munas VII Unio Indonesia 29 Juli-2 Agustus 2002 di Surabaya

Munas VII dengan tema “Citra Imam Diosesan: Kini dan Nanti.”

Munas VII juga mensahkan ad experimentum “Pedoman Unio Indonesia” (2002) yang disesuaikan dengan konteks Indonesia.

Pedoman UNIO Indonesia yang baru ini menegaskan bahwa UNIO adalah wadah persaudaraan imamat yang merupakan asosiasi privat klerikal.

UNIO Indonesia merupakan federasi dari UNIO Keuskupan se-Indonesia. Wadah ini bersifat terbuka dan sukarela, namun sekaligus berupaya menjangkau dan melibatkan semua imam diosesan Indonesia.

Tujuan UNIO adalah untuk menjadi salah satu sarana pengembangan hidup, imamat, dan pelayanan imam diosesan Indonesia dalam semangat persaudaraan.   

Pengurus UNIO Indonesia 2002-2005 terpilih adalah:

  • Ketua: Romo Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya.
  • Wakil Ketua: Romo Hilarion Datus Lega.
  • Sekretaris: Romo Yohanes Driyanto.
  • Sekretaris II: Romo Hieronimus Sridanto.
  • Bendahara I: Romo Yosef Eko Budi Susilo.
  • Bendahara II: Romo Bernardus Hardijantan Dermawan.
  • Anggota: Romo Marcel Gabriel, Romo Marcel Bria, Romo John Kandam.
  • Seksi Ongoing Formation (Bina Lanjut): Romo Yohanes Pujasumarta.
  • Dionews: Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto.
  • Kepala Pastoran UNIO Indonesia: Romo Agus Suryana Gunadi.
  • Penasihat: Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. Petrus Turang, dan Mgr. V. Kartosiswoyo.

Munas VIII Unio Indonesia 27-30 Juni 2005 di Palasari, Bali

Munas VIII diselenggarakan dengan tema “Imam Diosesan dalam Suka dan Duka di Tengah Umat”. Sekaligus juga mensahkan “Pedoman Unio Indonesia (2005).”

Munas VIII ini merupakan munas pertama yang diadakan di luar Pulau Jawa; dilaksanakan di tengah-tengah umat paroki pedesaan.

Munas dihadiri oleh utusan imam diosesan dari seluruh 36 keuskupan di Indonesia; juga dihadiri oleh perwakilan dari tiga keuskupan dnegara tetangga Asia: dua imam Malaysia dan empat imam Filipina.

Munas VIII juga dihadiri:

  • President Unio Apostolica Cleri (2004-2007): Mgr. Julio Daniel Botia Aponte.
  • Mgr. Novatus Rugambwa.
  • Sekretaris Dubes Vatikan dalam kapasitasnya mewakili Dubes Vatikan untuk Indonesia yang berhalangan hadir.
Ilustrasi: Gereja Hati Kudus Yesus Paroki Palasari di Bali Barat. (Mathias Hariyadi)

Munas dibuka Mgr. Benyamin Bria dan dihadiri oleh Mgr. Alexander Djajasiswaja, Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. John Liku Ada’, dan Mgr. V. Kartosiswoyo.

Hadir 79 imam utusan dari 36 UNIO Keuskupan. Hadir juga dua imam tamu dari Kuala Lumpur (Malaysia) dua imam tamu dari Davao-Filipina, dan dua imam tamu dari San Carlos, Filipina. 

Dalam pembukaan munas, Dirjen Bimas Katolik Drs. Stef Agus memberi sambutan.

Munas juga dihadiri wartawan dari Majalah Hidup (Romo Greg Sutomo SJ), UCANews (almarhum Paul C. Pati), dan Tim Komsos KAJ (dipimpin Romo Yustinus Ardianto Pr).

Dari proses pembelajaran bersama yang terlaksana selama tiga hari diperoleh beberapa hal penting berikut ini. Proses pembelajaran didampingi Romo Yosef Dedy Pradipta (Bandung) dan Ibu Nina Handoko (Jakarta).

Masih ada bantuan dari Romo Paskalis Widiastra SVD dan Bapak Alex Nyoman Gunarsa dari Bali menyangkut latar belakang Bali dan Keuskupan Denpasar.

Terpilih sebagai Pengurus UNIO Indonesia 2005-2008 adalah:

  • Ketua: Romo Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya.
  • Sekretaris I: Romo Yohanes Driyanto.
  • Sekretaris II: Romo Hieronimus Sridanto.
  • Bendahara I: Romo Samuel Pangestu.
  • Bendahara II: Romo B. Hardijantan Dermawan.
  • Regio Sumataera: Romo Bernard Lie.
  • Regio Kalimantan: Romo Piet Apot.
  • Regip Papua dan MAM: Romo John Kandam.
  • Regio Nusra: Romo Marcel Bria.
  • Kepala Rumahtangga UNIO Indonesia: Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto.
  • Wakil Ketua Pastoran UNIO Indonesia dan Seksi OGF: Romo Terry Ponomban.
  • Wakil Seksi OGF: Romo Yosef Dedy Pradipto.
  • Seksi Publikasi dan Komunikasi: Romo Aloysius Budi Purnomo.
  • Pelindung: Mgr. Blasius Pujaraharja dan Mgr. V. Kartosiswoyo.
  • Penasihat Mgr. Petrus Turang, Mgr. Hilarion Datus Lega, dan Mgr. John Liku Ada’.

Dalam periode ini penting dicatat bahwa Pedoman UNIO Indonesia (2005) disahkan oleh KWI pada bulan November 2005.

Pada tanggal 15 November 2006  proyek renovasi Pastoran UNIO dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak; khususnya KWI dan Keuskupan Agung Jakarta.

Sekarang ini sudah tersedia 21 kamar dengan 23 tempat tidur dan ruang pertemuan yang full AC dengan kondisi yang cukup nyaman dan bersih.

Ilustrasi – Pastoran UNIO Indonesia di Jalan Kramat 7, Jakarta Pusat. (Ist)

Munas IX UNIO Indonesia tanggal 4-10 Agustus 2008 di Makassar dan Toraja

Munas IX Unio Indonesia dilaksanakan di Makassar tanggal 4-7 Agustus dan dilanjutkan di Toraja tanggal 8-10 Agustus. Temanya “Imam Disoesan Di Tengah Konteks Multikultural.”

Selain dari Indonesia, Munas IX dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia: Archbishop Leopoldo Girelli. Ini merupakan munas UNIO pertama yang dihadiri Dubes Vatikan untuk Indonesia.

Dari UAC hadir Fr. Franco Mulakkal yang waktu itu menjadi bendahara UAC; juga Fr. Donald de Souza, animator UAC untuk Asia serta Ketua Unio India.

Peserta yang hadir ada sebanyak 86 imam diosesan dari 37 keuskupan. Ada sembilan uskup hadir mengikuti munas: Mgr. Julianus Sunarka SJ, Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. Josef Suwatan MSC, Mgr. Agustinus Agus, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, Mgr. John Liku Ada’, Mgr. Nicolaus Adi Seputra MSC, Mgr. John Philip Saklil, Mgr. Hilarion Datus Lega).

Juga ada tujuh imam dari negara tetangga Asia:tiga dari Timor Leste, dua dari Thailand, satu dari Malaysia dan satu dari Filipina.

Pengurus UNIO Indonesia 2008-2011 adalah:

  • Ketua: Romo Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya.
  • Wakil Ketua: Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto.
  • Sekretaris I: Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta.
  • Sekretaris II: Romo Fabianus Muktiyarso
  • Bendarahara I: Romo Lucas Paliling.
  • Bendahara II: Romo Vincentius Dwi Sumarno.
  • Kepala Pastoran UNIO Indonesia: Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto.
  • Tim Dana: Romo Jacobus Tarigan dan Romo Paulus Tongli.
  • Tim Ongoing Formation: Romo FX Sukendar, Romo Terry Ponomban, Romo Marcel Bria, Romo Yosef Dedy Pradipto.
  • Sie Publikasi dan Dokumentasi: Romo Alfonsus Boedi Prasetijo.
  • Pelindung: Mgr. Blasius Pujaraharja dan Mgr. Johannes Pujasumarta.
  • Penasihat: Mgr. John Liku Ada’, Mgr. Agustinus Agus, dan Mgr. Hilarion Datus Lega.

Munas X Unio Indonesia 1-6 Agustus 2011 di Sintang,  Kalbar

Munas X Unio Indonesia dibuka Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi.

Para peserta Munas X Unio Indonesia dijamu Gubernur Kalimantan Barat Bapak Cornelis dan ibu serta Muspida Propinsi Kalimantan Barat. Dilakuka dengan suguhan berupa jamuan makan dan pentas seni budaya di Istana Rakyat Kalimantan Barat.

Hadir Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, Mgr. Yulianus Sunarka SJ, Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka MSF, Mgr. Agustinus Agus, dan Mgr. Hieronimus Bumbun OFMCap.

Pengurus UNIO Indonesia 2011-2014 yang terpilih adalah:

  • Ketua: Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta.
  • Wakil Ketua: Romo Terry Ponomban.
  • Sekretaris; Romo Yohanes Dwi Harsanto.
  • Bendahara: Romo Emman.
  • Anggota: Romo Guido Suprapto, Romo Sukendar, Romo Ferry Dhae, Romo Fabi, Romo Simon Lily Tjahjadi, Romo Mulyatno.
  • Pelindung Mgr. Blasius Pujaraharja.

Munas XI Unio Indonesia 1-7 Oktober 2014 di Ambon

Munas XI Unio Indonesia berlangsung di Ambon dengan tema “Dialog, Misi, dan Perdamaian”. Munas ini dibuka oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi.

Hadir 13 uskup dari berbagai keuskupan yaitu Mgr. V. Sutikno, Mgr. Julianus Sunarka SJ, Mgr. Agustinus Agus, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Mgr. Hilarion Datus Lega, Mgr. John Philip Saklil, Mgr. Josef Suwatan MSC, Mgr. Silvester San, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Mgr. John Liku Ada’, Mgr. Blasius Pujaraharja, Mgr. Petrus Timang, dan tuan rumah Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC.

Juga hadir Ketua Unio Aposolica Cleri Don Giuseppe Magrin dari Roma serta dua imam diosesan dari Timor Leste sebagai peninjau.

Pengurus UNIO Indonesia 2014-2017 yang terpilih dalam Munas XI:

  • Ketua: Romo Siprianus Hormat.
  • Wakil Ketua: Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta.
  • Sekretaris I: Romo Paulus Christian Siswantoko.
  • Sekretaris II:Romo Simon Lili Tjahjadi.
  • Bendahara I: Romo Paulus Wirasmohadi Soerjo.
  • Bendahara II: Romo Emanuel Belo Sede.
  • Kepala Pastoran UNIO Indonesia: Romo Gudio Suprapto.
  • Bidang Komunikasi: Romo Yustinus Ardianto
  • Anggota: Romo Antonius Garbito Pambuaji (Ketua Regio Jawa), Romo Yakobus Hariprabowo (Ketua Regio Sumatera), Romo Jhon Rustam (Ketua Regio Kalimantan Barat), Romo Antonius Bambang Doso (Ketua Regio Kalimantan Timur), Romo Stefanus Chandra Putra Endak (Ketua Regio MAM), Romo Fransiskus Zaverius Feri Dhae (Ketua Regio Nusra), dan Romo Izaak Bame (Ketua Regio Papua).
  • Pelindung: Mgr. Blasius Pujaraharja.
  • Penasihat: Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan Mgr. Agustinus Agus.

Munas XII Unio Indonesia 2-7 Mei 2017 di Palembang

Munas XII Unio Indonesia di Palembang bertema “Imam Berbau Domba” dibuka Mgr. Aloysius Sudarso SCJ dan dihadiri Don Giuseppe Magrin sebagai Ketua Unio Apostolica Cleri dari Roma.

Sebanyak delapan uskup ikut hadir. Mereka adalah Mgr. Hilarion Datus Lega, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC, Mgr. Petrus Timang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap, Mgr. Agustinus Agus, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, dan Mgr. Vincentius Sensi Potokota.

Juga hadir Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Ir. H. Ishak Mekki MM dan para tokoh agama serta undangan lainnya.

Pengurus Unio Indonesia 2017-2021 terpilih:

  • Ketua: Romo Paulus Christian Siswantoko.
  • Wakil Ketua: Romo Guido Suprapto.
  • Sekretaris I: Romo Markus Nurwidi Pranoto.
  • Sekretaris II: Romo Charles Agustino Coenrad Javlean.
  • Bendahara I: Romo Emannuel Belo Sede.
  • Bendaraha II: Romo Michael Wisnu Agung Pribadi.
  • Kepala Pastoran UNIO Indonesia: Romo Joseph Kristanto Suratman.
  • Divisi Bina Lanjut: Romo Simon Lili Tjahjadi dan Romo Carolus Borromeus Mulyatno.
  • Divisi Humas dan Publikasi: Romo Paulus Wirasmohadi Soeryo.
  • Anggota: Romo Johan Ferdinand Wijshijer (Ketua Regio Jawa), Romo Laurentius Pratomo (Ketua Regio Sumatera), Romo Eduardus Banggut (Ketua Regio Kalimantan Barat), Romo Antonius Bambang Doso Susanto (Ketua Regio Kalimantan Timur), Romo Carolus Patampang (Ketua Regio MAM), Romo Dominikus De Dowa (Ketua Regio Nusra), dan Romo Dominikus Dulione Hodo (Ketua Regio Papua).
  • Pelindung: Mgr. Blasius Pujaraharja.
  • Penasihat: Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan Mgr. Agustinus Agus.

Munas XIII Unio Indonesia 15 September 2021 secara daring

Munas XIII UNIO Indonesia diadakan secara daring dengan tema “Beriman dan Berpastoral Secara Baru di Masa Pandemi”.

Dengan dua nara sumber yaitu Bapak Ignatius Kardinal Suharyo dan Pendeta Dr. Henriette Tabita Hutabarat Lebang.

Dalam Munas XIII Unio Indonesia juga ditetapkan bahwa pengurus UNIO Indonesia periode 2017-2021 dilanjutkan kepengurusannya sampai Munas XIV yang akan datang yaitu sampai tahun 2023.

Munas XIV Unio Indonesia 25-29 September 2023 di Rumah Retret Kemah Tabor di Mataloko Keuskupan Agung Ende

Pengurus UNIO Indonesia 2017-2023 yang hadir dalam laporan pertanggungjawaban adalah:

  • Ketua: Romo Paulus Christian Siswantoko.
  • Wakil Ketua: Romo Guido Suprapto.
  • Bendahara I: Romo Emannuel Belo Sede.
  • Bendahara II: Romo Michael Wisnu Agung Pribadi.
  • Sekretaris II: Romo Charles Agustino Coenrad Javlean.
  • Kepala Rumah Pastoran UNIO Indonesia: Romo Frans Kristi Adi Prasetya yang baru saja menggantikan Romo Joseph Kristanto Suratman.
  • Tim Bina Lanjut: Romo Simon Lili Tjahjadi.
  • Penasihat: Mgr. Vincentius Sensi

Baca juga: Romo Dr. Maxi Un Bria Pr, Ketua Pengurus UNIO Indonesia yang Baru (5)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here